BINTANG TERINDAH
“My Story, My Love, My Life”
Indhet Grytal_2016
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, atas Limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Saya bisa menulis cerita “Bintang Terindah” ini walaupun banyak kekurangan, karna tulisan dan bahasanya banyak yang tidak sesuai EYD (toh juga gak ada Pak Guru yang periksa). Dan kedua kalinya Shalawat serta Salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Yang telah membawa kita semua ke jalan yang benar.
Bicara tentang “Bintang Terindah”, aku terinspirasi ketika di suatu malam, aku memandang ribuan bintang di langit namun hanya satu bintang yang cahayanya paling terang, itulah bintang terindah bagiku, dan seperti bintang itulah Dia, yang terindah di antara ribuan cewek lainnya.
Kenapa aku menulis cerita ini. Awalnya aku gak ada kerjaan di rumah, hanya maen gitar, atau maen laptop. Setelah aku fikir – fikir, gak ada salahnya juga aku tuangkan segala ceritaku bersama Dia di atas kertas. Aku sempat berhayal, tentang Dia. Dia yang kini menjadi pacarku, terinspirasi dari bayangannya, aku mulai menulis cerita pendek tapi akan abadi selamanya, dan cerita ini sangat mengesankan bagiku. Hingga akhirnya aku tuangkan dalam sebuah buku kecil seperti ini.
Cerita ini bukanlah cerita fiktip belaka, ini semua fakta, nyata dan realita. Aku menulisnya bukan untuk dipublikasikan apa lagi dijual (lagian siapa juga yang mau beli), tapi aku menulisnya demi kenangan dan untuk dikenang, seperti katanya Peterpan, “Sebuah Nama Sebuah Cerita”. Dan inilah ceritaku.
Semua berawal dari latihan Pramuka. Bagaimana aku berjuang, bagaimana aku berusaha, dan bagaimana aku hingga kini bisa tetap jalan sama Dia.
WELCOME IN MY HEART
Kalimat itulah yang aku ucapkan saat aku melihat mata indah dan senyum manisnya meski dari radius 15 meter.
Berawal dari kesendirianku di penghujung tahun 2015. Saat itu aku sempat berfikir, membuat prinsif, dan bahkan aku posting di meDia sosial Facebook, “Say No to Love”, karna rasanya tak ada lagi cinta, tak ada lagi wanita dalam hari – hariku. Selama 24 jam, pagi siang sore dan malam hari, aku hanya bergelut dengan teman – teman sepermainanku, tertawa, ngakak, main gitar, nyanyi bareng, teriak bareng, makan bareng, tidur bareng, dan hampir mandi bareng….hehe. Semuanya aku lakukan dengan teman – temanku. Meski tanpa ada cinta untuk wanita.
Hari – hari yang ku lewati tetap ku nikmati. Tapi apa daya, naluriku sebagai seorang lelaki membuatku merasa kesepian tanpa tambatan hati.
Finally, aku punya tekad untuk mengakhiri kesendirian ini (haha,, lumayan “Metet” kalau Bahasa Inggrisnya). Dan akhirnya lagi lagi aku Posting di Medsos Facebook, tapi bukan seperti kemarin, kali ini aku menuliskan sebuah kalimat yang mungkin agak konyol tapi memang benar inilah faktanya, di akun Indhet Grytal tertulis “Woe Sai Mele Jari Pacarku”. Haha…. Konyol banget kan, itulah kata – kata yang keluar dari pria kesepian sepertiku. Tapi postingan itu tidak berlangsung lama di beranda Facebook, setelah aku pikir – pikir, itu kalimat terlalu konyol, bahkan super konyol. Dan akhirnya aku delete….hehe.
Oke, berawal dari latihan Pramuka. Waktu itu aku masih ingat materinya adalah Semaphore (yang gak tau nama Semaphore sabar).
Waktu itu ada junior atau lebih tepatnya adik penegak yang bertanya padaku sebuah huruf dalam gaya Semaphore. Dan…. Ketika aku balik kanan, rasa kagum itu secara refleks tiba – tiba datang dalam hatiku.
Inilah Dia yang selama ini aku cari. Matanya, senyumnya, cara bicaranya, semuanya ternyata Indhet banget, hehe…..
Aku bukannya langsung tanya nama pada orang yang bersangkutan. Mungkin masih rada – rada malu.
Aku bertanya pada adik yang lain, dan kemuDian akupun dapat namanya. “INDAH”, nama yang tidak kalah indahnya dengan yang punya.
Sebenarnya wajahnya sudah gak asing lagi bagiku, tapi ya mungkin takdir berkata lain. Saat inilah aku melihat ada sesuatu yang selama ini aku cari tertanam dalam dirinya, tapi ini dari segi fisik, karna aku belum kenal lebih dekat dengan Dia.
Next, aku tau siapa teman dekatnya, Dia adalah Fyna, dan kebetulan Fyna adalah pacar temanku yang mungkin aku lumayan dekat sama Dia.
Yang namanya orang demen atau kagum, pasti ingin tau lebih jauh kan dengan orang yang dikagumi. Hingga akhirnya aku agak cerewet sama Fyna tentang si Dia. Setelah tanya – tanya semua tentang Dia, aku banyak mendapat kesimpulan. Antara lain :
- Sudah punya pacar
- Pacarnya orang alim (Ustadz)
- Orangnya baik, rajin, pinter, jujur dan yang pasti dapat dipercaya.
- Setia sama pacar.
Hmm…. Sedih juga setelah tau beberapa hal tentang Dia. Harapanku serasa pupus. Tapi gak papa sudah, akhirnya aku titip salam dari Fyna.
Setelah aku fikir – fikir, aku gak enak masuk dalam kehidupan Dia dan pacarnya. Hingga aku putuskan untuk tidak mengenalnya lebih jauh lagi.
Dan kini, hari – hariku kembali lagi seperti biasa tanpa ada rasa kagum untuk cewek. Mungkin 1 atau 2 minggu berlalu dari latihan yang mempertemukanku. Saat itu kita di Pramuka ada acara, acaranya bukan acara senang – senang ataupun acara formal Pramuka. Kita bantu Pembina membangun rumah, atau lebih tepatnya kita “Ngecor”.
Dan ternyata, setelah beberapa jam kita kerja, Dia datang. Ya, Dia datang. Cewek yang tadinya sempat membuat hatiku yang pernah mati menjadi lebih berarti.
Kamu harus tau, bukan Indhet namanya kalau Dia bisa mengontrol perasaannya ketika bertemu dengan Sang Pujaan Hati…hehe…
And then, aku bicara sama Dia, aku jujur tentang perasaanku, ya meskipun tempat dan suasana tidak mendukung, tapi aku ingin Dia tau apa yang ku rasakan saat ini untuk Dia, entah Dia membalasnya atau tidak itu gak masalah, yang terpenting adalah Dia harus tau, ada seorang Indhet di sini yang mencintainya.
Saat itu aku sempat minta nomornya, nomor Hp, bukan nomor sendal atau nomor KTA-nya, alhasil aku dikasi nomornya.
Kala itu mungkin aku diragukan sama teman – temannya dan bahkan Dia sendiri. Tapi wajar lah kalau Dia ragu, karna ini terlalu cepat. Dan aku mencoba untuk memberikan Dia keyakinan dari sorot mataku. Aku mencoba untuk meyakinkannya bahwa ada aku di sini yang kini mencintainya dengan tulus. Meskipun aku sadar, Dia sudah ada yang punya dan kemungkinannya untuk membalas cintaku adalah 0,01%. Bahkan saking aku mencintainya aku sampe berkata bahwa aku siap jadi yang kedua. Kasian banget kan aku..?
Tapi gak papa lah, demi “Lope”. Hehe….Dan pada malam harinya, aku mulai SMS Dia, SMS bukan Semaphore Morse Sandi,tapi Short Message Service.
Waktu itu aku ingat, aku lagi ngerjain pekerjaan sekolah sampe ngelembur, setelah sekian menit, SMS-ku baru dibales, dan rasanya itu kayak aku lagi dapat sebuah haDiah dari sebuah sponsor. Seneng, terus deg – degan, padahal itu cuma SMS loe, dan itupun hanya sepatah kata, yaitu “Tiang”. Haha… Tapi gak papa, yang penting dibales kan. Dan pekerjaanku seketika aku lepas, persetan dengan itu, mendingan aku chatingan dulu sama Dia. Sekian lama SMS-an, basa basi tanya ini tanya itu. Dan aku juga sempat ngajak Dia pacaran bahkan aku juga mengatakan bahwa aku siap jadi yang kedua dalam hubungan asmaranya. Tapi ternyata gak segampang itu, seperti yang Dia katakan, Dia gak berani selingkuh, Dia gak biasa, dan sampai kapanpun tak akan pernah bisa untuk mendua. Memang bagus punya prinsif sepeti itu, dan akupun hanya bisa bersabar. Sampai detik ini aku masih ingat dengan kalimat itu, dan aku tidak akan menyerah, aku akan tetap menjaga hati ini dan berusaha untuk membuktikan kepadanya bahwa aku serius. Hehe….
HARI BERSAMANYA
Setelah kurang lebih 2 minggu, aku dan Dia sering SMS-an, saling mengenal satu sama lain. Dan aku tidak bisa pungkiri bahwa semua itu membuatku semakin sayang sama Dia, meskipun kenyataannya Dia masih milik orang lain.
Sejak aku merasa dekat dengan Dia, hari – hariku terasa lebih berwarna bak pelangi. Yah, meskipun aku belum bisa mendapatkan hatinya, tapi dengan mencintainya pun aku sudah merasa cukup bahagia.
Besok tanggal 31 Desember 2015 s/d 01 Januari 2016 ada Perkemahan yang Diadakan di POSAL (Pos TNI AL) Selat Alas Desa Padak Guar. Karna acara itu bukanlah acara seperti biasa, artinya tidak terlalu banyak jadwal kegiatan, sehingga H-3, aku sudah menyusun suatu Planing of The Moment (Entah apa artinya aku tidak tahu, mungkin juga salah ejaan kata, haha). Rencana itu bukan rencana untuk kegiatan jurid ataupun sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan perkemahan. Tapi rencana untuk mengungkapkan perasaanku, Mungkin lebih tepatnya adalah “Nembak” si Dia. Hehe…
Kebetulan waktu itu lagi tenar – tenarnya lagu Al – Gazaly yang judulnya “Lagu Galau”, lagu yang pas banget dengan apa yang aku rasakan ketika itu, sehingga aku mulai mempelajari lagu tersebut, selama tiga hari aku terus belajar dan belajar mengenali lagu itu untuk persembahan dalam acara nanti. Karna besok aku rencananya akan main akustik di acara perkemahan membawakan lagu itu yang aku persembahkan khusus untuk si Dia, rencananya seperti ini. Saat malam nanti, aku akan nyanyiin lagu itu di depan semua peserta perkemahan, yang namanya akustik ya seperti biasa, hanya ada aku, gitar dan mungkin ada drum box, setelah selesai bernyanyi aku akan ungkapkan perasaanku kepadanya dan meminta Dia untuk membalasku langsung saat itu juga. Haha…
Oke, setelah melakukan berbagai persiapan, 3 hari sudah berlalu, hari perkemahan itupun tiba, sekitar 1 jam sebelum berangkat, aku sempat ngajak Dia barengan sama aku, tapi Dia gak mau, Dia lebih memilih naik mobil yang sudah disiapkan untuk peserta. Setelah beberapa menit kita menunggu, mobil angkutan itupun datang, dan kondisinya luar biasa bagus, nyaman, bersih, kayak apa ya, ada nuansa kolosalnya. Dengan kondisi yang seperti itu, Dia jadi berubah pikiran, Dia lebih milih berangkat bareng aku, hehe… (takdir itu berawal dari sini, takdir yang mempertemukan aku dan Dia). Dan akhirnya kita berangkat, normalnya aku bawa motor dengan kecepatan 60 Km/Jam, tapi ya namanya juga kita bawa cewek yang kita sayangi, agar lebih terjaga dan lebih lama bareng sama Dia, kecepatan aku turunkan, aku berjalan dengan kecepatan 40 Km/Jam, sehingga perjalanan yang seharusnya kita sampai dalam kurun waktu 10 Menit jadi 20 Menit, lumayan kan 10 Menit ekstra untuk dekat dengannya. Haha…
Akhirnya kita sudah sampai di lokasi perkemahan, seperti biasa langsung mendirikan tenda, bersih – bersih dan lain – lain.
Selama di bumi perkemahan, perhatianku selalu tertuju padanya, dan mungkin Dia gak sadar kalau selama ini aku selalu memperhatikannya.
Ketika waktu magrib tiba, Dia gak pernah lupa melaksanakan shalat, setiap ada waktu shalat Dia pasti melaksanakannya, keren kan ? Gak seperti aku ini, yang shalatnya kondisional, shalat aku lakukan hanya ketika hati dan suasana mendukung. Tapi saat itu aku serasa mendapat perhatian darinya, bagaimana tidak, Dia pernah mengingatkan dan menyuruhku untuk melaksanakan Shalat ketika ada waktu.
Satu hal yang harus ku akui, aku paling anti dilihat Shalat sama orang lain. Dan waktu itu, kalau gak salah ketika aku mau Shalat Isya, Dia ada di dalam Mushalla atau tempat Shalat yang nantinya aku mau Shalat di sana. Ketika aku masuk, dan Dia masih ada di dalam. Ya mau gak mau aku harus mengusirnya dari tempat itu, walaupun aku sayang Dia, meskipun aku ingin berada di dekatnya selalu, tapi untuk saat ini aku gak ingin Dia ada di dekatku.
Alhasil, sulit juga ternyata mengusirnya, mungkin Dia kangen sama aku, atau gak Dia ingin melihatku Shalat, Haha… Susah si soalnya bicara sama Dia, tetap aja Dia gak mau keluar, katanya si Dia masih ingin di sana, soalnya tempatnya itu nyaman (padahal tempat yang paling nyaman adalah di sisiku, Haha).
Selesai Shalat, aku kembali ke arena perkemahan, melakukan aktivitas seperti layaknya orang berkemah.
Malam ini, aku rencananya akan melakukan schedule yang telah aku susun, tapi sebelum itu, kita ada materi Maping (Pemetaan) dan kebetulan aku yang menyampaikan. Sekitar 120 Menit berjalan hingga Pukul 23.00 WITA penyampaian materi aku tutup. Dan inilah detik – detik yang sangat berharga bagiku, karna ada jeda waktu istirahat, aku menggunakannya untuk latihan demi penampilan nanti.
Tapi mungkin Tuhan berkata lain, ketika jam istirahat selama 30 Menit, ada sesuatu yang terjadi. Ya, ada Adik penegak yang “Kesurupan”. Hmmm…. Alamat sudah ini, semua rencana semua schedule dan semua persiapan yang aku lakukan selama 3 hari ternyata “GATOT” alias Gagal Total. Siaaaallll…. !!!
Suasana berubah menjadi kesunyian, gak ada lagi suara gitar, gak ada lagi suara nyanyian, yang ada hanya suara jangkrik, suara ombak dan suara angin yang seakan – akan menertawakanku atas apa yang aku alami malam ini, satu kesempatan telah hilang.
Tapi bukan Indhet namanya kalo dia mudah menyerah. Aku masih punya satu malam lagi, yaitu malam pergantian Tahun, dan itu harus aku maksimalkan semaksimal mungkin. Tapi rencananya gak seperti rencana sebelumnya, karna aku yakin, di malam itu tidak akan ada kesempatan untuk melakukannya.
Kini, waktunya untuk berlayar ke pulau kapuk. Aku tidur bareng Ira, Sony, Mamiq dan Sugik.
Sambilan kita jagain Anak yang kesurupan tadi. Di tengah – tengah suasana sepi itu, tiba – tiba Mamiq bertanya padaku, dan percakapanpun terjadi antara kami berdua. Seperti ini, tapi dalam Bahasa Sasak, supaya lebih mengerti aku tuliskan dalam Bahasa Indonesia, begini :
Mamiq : Indhet, aku dengar – dengar sekarang kamu lagi PDKT sama Indah ya ?
Aku : A..? Gak koq Miq, siapa bilang.
Mamiq : Udah gak usah bohong, aku tau koq.
Aku : Mmmm… Memang benar nggak Miq, aku sama Dia gak ada apa – apa.
Mamiq : Alaa… Seberapa dalam si pikiran kalian, bagaimanapun kamu diam – diam, semuanya aku tahu.
Aku : Hehe….. Aku gak pacaran tapi sama Dia Miq..
Mamiq : Tu kan, akhirnya ngaku juga…. Kamu serius gak sama Dia ?
Aku : Seriuslah, seorang Indhet gak bakalan ngejar cewek kalo Dia tidak serius.
Mamiq : Terus Uchi gimana ? (Uchi itu mantan aku)
Aku : Udah end Miq, gak pernah saling kontak sekarang, Dia terlalu sibuk sama urusannya.
Mamiq : Berarti Indah hanya pelampiasanmu ?
Aku : Ya nggaklah Miq, masak aku setega itu, aku juga bukan cowok playboy yang bisa mempermainkan wanita seenaknya.
Mamiq : Indah itu adikku, jangan coba – coba mempermainkannya.
Aku : Geh Miq, serius aku sama Dia.
Mamiq : Terus apa yang membuat kamu naksir sama Indah ?
Aku : Apa ya, Dia itu Indhet banget miq, manis, baik, pinter, style sederhana. Pokoknya eemmm….(sambil melihat ke langit seperti ada Dia di atas sana bersama bintang).
Mamiq : Nah…dapat kita modal Ira…(langsung ketawa ngakak)
Aku sempat bingung dengan ucapan Mamiq ke Ira, apa maksudnya cobak. Dan ternyataaa, dari tadi aku ngobrol, Dia lagi “Ngerekam”, aduuhh…. Mati aku.
Dua kali sudah aku kena dengan permainan Mamiq, tapi gak papa lah, setelah ku pikir – pikir baik juga apabila di dengarkan nanti ke Indah atau bahkan ke semua anggota supaya Dia dan semua orang tahu bahwa aku sungguh – sungguh mencintainya.Haha…
Sekian lama berbincang – bincang, akhirnya mata ini tidak bersahabat lagi, dan akupun tertidur bersama teman – teman yang lainnya.
Ketika mataku terbuka, fajar sudah menyingsing, sekitar pukul 06:00 WITA, aku terbangun dan langsung cuci muka (mandi gak bakalan sempat). Setelah itu aku langsung jalan – jalan ke pantai, di sana aku melihatnya bersama teman – teman yang lain, akhirnya aku gabung, bercanda, tertawa bareng, sesuatu yang ku rasa sangat menyenangkan.
Selama kurang lebih 20 Menit berjalan di tepi pantai, merasakan angin yang berhembus. Aku, Dia dan teman – teman yang lain kembali ke arena perkemahan dan melakukan kegiatan seperti biasa sebagaimana orang – orang dalam perkemahan, seperti senam, ishoma, dan kegiatan pagi yaitu Maping (Pemetaan). Selama kegiatan – kegiatan itu berlangsung, perhatianku tak pernah luput dari gerak geriknya, dan kebetulan waktu kegiatan maping atau lebih tepatnya penjelajahan dengan membuat peta pita, ketika itu aku bawa kamera. Harus ku akui, objek yang aku ambil mayoritas fokusnya itu adalah Dia. Sampai Dia sempat berkata “gak usah kayak gitu apa, grogi aku” haha, itu saking seringnya aku mengambil gambar dan memperhatikannya, tapi aku bukannya berhenti, malah aku semakin mendekatinya dan bahkan sepanjang perjalanan aku selalu barengan sama Dia. Sampai pada akhirnya kita sudah kembali ke buper (bumi perkemahan).
Waktu istirahat, aku sempat duduk berdampingan sama Dia dan aku ingat, waktu itu aku lagi main gitar, karna sebelumnya aku pernah janji sama Dia kalau aku akan menyanyikan sebuah lagu spesial untuk Dia, dan aku takut gak akan ada lagi second chance, akupun bernyanyi untuk Dia, laguku lagu sederhana, “Pujaan Hati” miliknya Kangen Band, walaupun sederhana tapi lagu itu pas banget dengan apa yang aku alami saat ini bersamanya. Hehe…
Detik berganti dengan detik, menit menitpun silih berganti, senja itu kini berganti malam, waktu Shalat Magrib juga sudah tiba. Kala itu aku sempat menghampirinya setelah Dia selesai, dan aku ternyata ditegur, kalau gak salah Dia berkata seperti ini, “Wah Ida Shalat ? shalat ekak” (terjemahkan sendiri ya.. Hehe), jujur, aku langsung merasa kayak diperhatikan dan diperdulikan, aura wajahnya ketika bicara itu membuat aku merasa tenang dan bahagia, sampai sekarang aku masih ingat ekspresi wajahnya ketika itu.
Dan akupun langsung bergegas ambil air wudhu kemudian shalat. Hehe,,,,
TAHUN BARU STATUS BARU
Satu hari sebelum malam pergantian tahun, Dia sempat cerita kalau Dia penasaran gimana rasanya main kembang api, tanpa pikir panjang aku langsung hubungi Andry untuk membelikanku di jalan, karna kebetulan Dia mau datang. Dan mudah – mudahan saja Dia benar – benar datang.
Satu hal yang sampai detik ini tidak bisa saya pungkiri, saat – saat terindah dalam perkemahan itu adalah ketika menghadapi malam dengan sejuta cerita.
Dan malam itu semakin lengkap ketika sahabatku Andry Grytal ternyata sudah datang dari mataram, semua akan terasa semakin seru ketika Dia ada, (thanks Brow sudah membawakan aku apa yang ku pesan).
Waktu itu, acara Pelantikan Anggota Baru Pramuka Penegak telah selesai, acara alhamdulillah berjalan normal dan penuh khidmat. Mengisi waktu kosong, aku, Andry, Sony dan teman – teman yang lainnya main gitar, nyanyi bareng, tapi waktu itu aku gak pernah liat Dia, karna kita beda tempat, Dia lagi bakar ikan sama anggota yang lain, bahkan aku belum sempat ngasi Dia kembang api itu, kemudian aku minta bantuan Mirna (Mirnawati atau Mirna septi Ariani aku gak tau pasti). Hingga akhirnya kita berada di detik – detik puncak malam pergantian Tahun.
Kembang api sudah di pasang di setiap sudut arena perkemahan, bahkan di atas menara juga, semua anggota juga sudah berkumpul di lapangan untuk menikmati suasana pergantian Tahun 2015 menuju 2016 dan bukan hanya orang – orang yang ada di arena perkmahan ini, di Sambelia, di Pulau Lombok bahkan di Seluruh Indonesia Bagian Tengah, semua menantikan moment ini.
Finally, detik itu, ketika kita membuka mata, akan terlihat indahnya pancaran cahaya kembang api yang membuat langit seakan bertabur bintang, ketika kita membuka telinga, akan terdengar suara tembakan yang seakan – akan bersorak dan berkata “HAPPY NEW YEAR 2016..!!!”….. Selamat tinggal Tahun 2015, biarkan masa lalu menjadi kenangan dan tataplah ke depan, ada masa yang lebih indah menanti di depan mata (ini bagiku). Uporia dimulai….
Di tengah keramaian, aku bertemu sama Dia dan mengatakan bahwa kembang api yang Dia pesan aku taruh di dalam tasnya. Diambil, dinyalakan dan dipegang, entah apa yang Dia rasakan, tapi yang jelas aku merasa senang bisa memberikan apa yang Dia minta, walaupun ternyata Dia takut ketika kembang api dinyalakan. Haha….
Malam ini gak berlalu begitu saja, ada moment yang lebih spesial buat aku. Di tengah – tengah keramaian, aku berada di radius 50 Meter dari lapangan perkemahan, atau tempat teman – teman bergelut dan berjoget dengan musik (ala – ala kafe, padahal gak). Hehe…
Waktu itu aku sama Dia lagi bakar ikan, sambil ngobrol, cerita, entah apa juga yang aku bahas intinya harus nyambung supaya suasana gak jadi canggung atau apa.
Setelah kurang lebih 60 Menit, pekerjaan selesai, semua ikan sudah dibakar habisss… Haha…
Tugas sudah selesai, aku dan Dia duduk bareng di brugak (bangunan adat Lombok). Terdengar suara sayup – sayup musik dari kejauhan, suara ombak, suara angin, membuat suasana menjadi terasa indah bagiku.
Seperti yang dikatakan Peterpan dalam lagunya, “Hanya malam dapat meleburkan segala rasa yanga tak terungkapkan”.
Dan malam itu aku mengungkapkan segala rasa yang aku punya untuk Dia. Satu hal yang harus ku akui, aku bukan orang yang puitis dan romantis, aku blak – blakan. Hehe..
Kurang lebih seperti ini :
Aku : Dek,,,
Dia : (Ngilirik ke arahku)
Aku : (Aku bicara panjang lebar, dan ujung – ujungnya seperti ini) Pacaran ayok. Mau gak jadi pacarku ?
Dia : (hanya tersenyum manis)
Aku : Aku serius, tatap mataku, dan lihat, aku sungguh – sungguh. Aku sayang sama Adek, walaupun Aku tahu Adek sudah punya pacar, aku rela koq jadi yang kedua asalkan Aku bisa bareng Adek (saking cintanya aku ke Dia).
Dia : Aku bukan type cewek yang kayak gitu Kak.
Aku : Terus gimana ?
Dia : Mmmm…. Mau jawaban sekarang ?
Aku : Iyalah, masak Tahun depan ?
Dia : Kasi Aku waktu 2 minggu lagi.
Aku : Aa…? 2 minggu ?
Dia : Iya….
Aku : Harus sekarang, tinggal bilang iya atau tidak kan.
Dia : 2 minggu lagi ya..?
Aku : hmm…. 2 jam dah…
Dia : Bentar dulu..
(setelah itu Dia pergi entah kemana, meninggalkanku seorang diri di brugak. Tapi gak lama kemudian, Dia datang lagi dan duduk seperti semula di dekatku).
Aku : Gimana…?
Dia : 2 jam lagi ?
Aku : Sekarang. Pokoknya harus sekarang, apa susahnya cobak, tinggal bilang iya atau tidak koq. Supaya nanti kalau Adek bilang tidak, aku akan langsung balik kanan dan gabung sama teman – temanku untuk melampiaskan hati yang patah, aku akan nyanyi dan teriak teriak sama mereka…
Gimana ? Ya atau tidak ?
Dia : Mmm….. Maaf kak….
(Seketika itu jantungku terasa terkena virus yang melumpuhkan segalanya, gak ada lagi senyum yang terlukis di wajahku, angin itu serasa berhenti dan suara ombakpun tak terdengar)
Aku : Hmmm…. (tarik nafas dalam – dalam sambil menatap mata indahnya)
Dia : (tersenyum dan berkata) Maaf…. Aku gak bisa nolak.
Aku : Seriusss…??? (seakan gak percaya)
Dia : Iyaa….serius.
Yeeessss…..!!! Akhirnya perasaanku kalangkung lega kaliwating lega (bahasa Kromo Inggil, sangat lega), aku tertawa lepas. Hari ini, Jum’at tanggal 01 januari 2016, tempatnya di brugak, ombak dan angin menjadi saksi, aku jadian sama Dia, saling mengikat dengan jari klingking, menyatukan perasaan, menyatukan cinta yang datang perlahan tapi pasti, dan menyatukan segala apa yang kita miliki untuk kita jalani bersama mulai detik itu.
Suasana berubah 180 derajat, detak jantungku terasa lebih cepat, yang biasanya 60 bpm naik menjadi 180 bpm, dan saat ini rasanya hanya ada aku dan Dia, yang lainnya hanyalah fatamorgana. Hanya ada angin yang mulai menyejukkan hati, deburan ombak yang menyapa, dan seribu bintang yang tersenyum membentuk rasi, menjadi sebuah ungkapan dan ku katakan padanya, “Welcom To My Palace Love, Indah Pujawaty”. Hehe…
Hari itu aku bahagia sekali Broooww… Dan itulah ending dari malam pergantian Tahun 2015 menuju 2016 bagiku. Tahun baru, status baru dengan pacar baru, dan tentunya, semangat baru…:)
KINI BARU AKU SADARI
Sekitar satu minggu aku menjalani kisah bersamanya, ada problem. Yah, namanya juga kita pacaran sama pacar orang, waktu itu Dia mengatakan kepadaku bahwa Dia sudah mengatakan yang sebenarnya kepada pacarnya kalau dia punya pacar lain (aku), aku sampai gak bisa pikir, koq bisa Dia jujur tentang semua ini kepada pacarnya sendiri. Setelah itu, mungkin sekitar 10 Menit dai kirim SMS ke aku, dan di SMSnya tertulis “Kak, putus aku sama Dia..:( (gak usah sebut nama)”
Seketika itu, aku merasa menjadi orang paling tega dan paling jahat dan gak punya hati. Walaupun Dia berkata gak papa, tapi aku yakin dalam hatinya Dia sangat sedih kehilangan orang yang selama ini mengisi hari – harinya. Dan parahnya lagi, Dia putus setelah jujur pada pacarnya bahwa Dia punya cowok lain, dan itu aku. Kebayang gak gimana rasanya jadi aku dalam posisi seperti ini. Hmm..
Kini baru aku sadari, aku telah salah mencintainya, Dia adalah milik orang, dan karna aku Dia dilepaskan oleh orang itu. Tapi apa boleh buat, seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, aku sudah terlanjur mencintainya dan aku juga merasa nyaman bersama Dia. Meskipun terkadang Aku dihantui rasa bersalah kepada mereka berdua. Sampai pada akhirnya Aku sempat merelakan dan memintanya untuk balikan, walaupun sebenarnya hati ini berat untuk menerimanya.
Banyak teman yang memberikan masukan dan nasehat kepadaku, bahwa mereka putus bukan karna aku, tapi karna Dia memang jarang saling hubungin dan gak bisa bertahan lagi sama orang itu, dan Dia sendiri juga mengatakan hal yang sama kepadaku, tapi sebagai manusia yang punya hati dan perasaan, aku tetap merasa bersalah karna walaupun begitu, aku tetap ada dalam cerita mereka yang kini hanya tinggal kenangan. Mungkin karna kehadiranku bertepatan dengan perpisahan mereka, hingga rasa bersalah itu datang menghantuiku.
Tapi setelah aku pikir pikir, gak ada gunanya juga terlalu larut dalam masalah ini, yang terjadi biarlah terjadi, harus Diambil hikmahnya kan. Biarkan waktu yang menjawab semua, pasti semuanya akan berlabuh.
Mungkin sekitar 2 atau 3 hari setelah itu, aku gak lagi mempermasalahkan semua itu. Aku dan Dia kembali seperti biasa, menjalani hari dengan waktu yang sama tapi di ruang yang berbeda, SMS-an telfonan, tertawa, dan saling mengenal satu sama lain.
Melihat mata indahnya, melihat senyum manisnya, mendengar suaranya, semua itu membuatku sangat sangat merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Semakin hari rasa yang ku miliki semakin tumbuh dan tumbuh, sepertinya rasa ini untuknya tak kan pernah bertepi, akan terus mengalir seperti air.
Berani mencintai berarti berani sakit hati. Kalimat itu mungkin sangat tepat untukku saat ini, bagaimana tidak. Waktu itu kita lagi latihan pramuka seperti biasa, Kemudian aku iseng – iseng pinjam Hp si Dia, tadinya si aku cuma mau lihat foto doang. Tapi ujung – ujunya merembet ke SMS, dan di sana aku sedikit lancang, buka SMS tanpa izin dari yang punya, tapi gak papa lah, toh juga sama pacar sendiri kan. Bongkar Hp bongkar SMS, aku menemukan SMS, atau lebih tepatnya percakapannya dengan “Kakak”nya. Awalnya ya biasa – biasa, gak ada yang istimewa ataupun yang perlu dipermasalahkan. Tapi ketika semakin jauh aku membacanya, aku menemukan satu pesan dari Dia, kira – kira seperti ini “Iya makaknya Kak itu bodohnya adek”. Melihat apa yang dikatakannya itu membuatku merasa tersentak, dan apa jadinya, rasa bersalah itu datang lagi, dan kali ini rasa bersalah itu seperti menghantui pikiran perasaan dan akal sehatku. Logikanya, Dia berkata seperti itu seolah – olah waktu itu Dia gak sadar ketika Dia menerima aku jadi pacarnya, dan aku merasa Dia sudah tahu bahwa aku bukanlah yang terbaik untuknya, Dia seperti menyesal menjalani hubungan sama aku, dia seperti menyesal telah menduakan pacarnya dan melepaskannya. Itulah yang ada dalam pikiranku setelah aku melihat pesannya, sampai ketika aku mengembalikan Hp nya, aku sedikit ngerasa gak enak, senyum yang biasanya aku keluarkan waktu itu tertanam entah kemana. Aku hanya bisa menatap matanya dengan perasaan sedih. Aku terlanjur mencintainya. Dari hati, gak mudah bagiku untuk merelakan Dia kembali bersama pacarnya yang dulu, tapi nuraniku mengatakan bahwa Dia harus balikan lagi. Tuhan… Apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini….?
Aku mulai dilema dengan semua itu, di satu sisi aku sangat mencintainya, tapi di sisi lain aku gak enak sama mereka berdua, apa lagi kelihatannya Dia dan mantannya sama – sama masih saling menyayangi.
Untuk mencari kepastian, aku mencoba menghubungi teman – teman dekatnya, menceritakan apa yang ku alami dan meminta pendapat mereka bagaimana dan apa yang harus aku lakukan dengan keadaan seperti ini. Dan mereka berkata panjang lebar, tapi intinya aku kutipkan seperti ini, “Kalau masih sayang wajar Kak, gak secepat itu juga kita melupakan orang, butuh waktu. Tapi intinya sekarang Dia lebih sayang dan lebih nyaman sama Kakak, jalani saja, semua butuh proses.” (ini versinya Ika), dan satu lagi, “Ya Allah Kak Rida, Dia itu cuma sayang sama Kakak, udah gak ada perasaannya lagi sama pacarnya yang dulu, hanya Kakak yang Dia sayangi sekarang, jadi tenang aja, gak usah mikir yang macem – macem.” (dan ini versinya Amel).
And then, aku mulai sedikit tenang, walaupun realitanya masih ada rasa bersalah, tapi ya sudahlah, gak ada gunanya juga jika aku harus berkata menyesal dan apa lagi sampai memintanya balikan, sama kenanya dengan membakar hati sendiri. Lebih baik aku jalani, entah kedepannya seperti apa aku gak tahu, hanya waktu yang bisa menjawab, intinya aku sayang Dia, dan aku ingin tetap jalan sama Dia.
BAHAGIAKU, SAAT BERSAMA DIA
Ya, memang benar dan sangat benar.
Ketika aku bersama Dia, gak ada yang lain selain rasa bahagia yang aku rasakan, meskipun kebersamaanku hanya 1 Hari dalam 7 Hari yang ada, tidak pernah lebih dari 5 Jam. Dan kebersamaan 5 Jam itupun idealnya hanya 2 – 3 Jam, wajarlah, orang kita bersama saat ada kegiatan Pramuka doang. Kebersamaan di luar kegiatan Pramuka ? Gak pernah ada waktu, Dia orangnya super sibuk, Anak rajin, 98% waktunya untuk belajar dan membuat tugas atau menghafal, dan kalaupun Dia ada waktu luang untuk keluar rumah, harus minta izin dari Orang Tua, izin itupun bisa Dia dapatkan dengan syarat seperti ini :
- Pulang gak boleh di atas Jam 18:00 WITA
- Tujuan keluar radius 3 Km dari rumah
- Gak boleh sama cowok, harus cewek, dan
- Kalau keluar dari ketiga syarat di atas, harus membeli gorengan sebagai bahan pertimbangan supaya tidak diomelin. Haha…
Bicara tentang kebersamaanku dengan Dia di luar kegiatan Pramuka, mungkin bisa dihitung berapa kali, yang aku ingat waktu itu hari Jum’at Tanggal 29 Januari 2016, dan Itupun karna hari itu adalah hari ulang tahunku, makanya Dia sampe belain untuk datang di acaraku dengan mengorbankan latihan Pramuka karna waktu itu ada jadwal latihan, tapi demi aku Dia jadi gak latihan, (so sweet gak ?, gak kayaknya). Waktu itu aku, teman – teman dan adik – adik dari Penggalang lagi bikin acara bakar – bakar (bakar ikan, bukan bakar sampah) kemudian makan bareng, sepiring berdua, ketawa bareng, bercanda ria hingga pada akhirnya times over.
Setelah acara selesai aku dan Dia pulang bareng, aku sama Dia, Amel barengan sama Jony, kemudian Arif yang sendirian. Tapi waktu itu kami muter dulu ke Timba Gali untuk beli ikan segar, persiapan acara nanti malam di Posko (Posko Pramuka, bukan Posko Pengungsian Bencana), Sambil jalan sambil berbincang – bincang, aku sempat buka Hp-nya Dia dan buka SMS, dan tanpa sengaja aku menemukan SMS-nya pake sayang – sayang sama “Kakak” dekatnya, kemudian aku tanyain sejak kapan Dia pakai kata sayang, dan ternyata udah dari dulu. Ya sudahlah, apa dayaku, aku kan baru hadir dalam hidupnya. Gak papa, dibawa santai aja meskipun nyesek. Haha…
Hari berganti hari, banyak cerita telah tercipta tentang aku dan Dia. Semakin hari, sepertinya aku dan Dia semakin tenggelam dalam rasa, walaupun sampai detik ini aku masih belum tahu sejuah mana rasa yang Dia miliki untuk aku. Terkadang aku merasa sangat di sayangi olehnya, tapi terkadang juga aku merasa bahwa Dia biasa – biasa saja sama aku.
Bagiku itu semua gak terlalu urgent, yang terpenting adalah aku bisa bersama Dia dalam satu waktu satu cerita yang mungkin tak kan bisa terulang kembali, dan aku harus memaksimalkan setiap momoment yang ada bersama Dia, seperti kata pepatah “kesempatan itu tidak akan datang dua kali”.
Yang namanya kita pacaran, memberikan sesuatu kepada sang pacar mungkin itu adalah hal yang harus dilakukan sebagai kenang – kenangan dan juga sebagai bukti bahwa kita tulus mencintainya. Tapi harus ku akui, mungkin aku adalah cowok yang paling pelit sedunia, tapi bukan karna aku gak mau, bukan berarti aku tidak sayang sama Dia. Aku jarang memberikan sesuatu kepada cewek hanya karna aku tidak tahu harus memberikan Dia apa, aku takut salah, takut Dia gak suka.
Waktu itu ada kegiatan keparamukaan di Kantor Camat Sambelia, ada Perkemahan Bakti Sosial, pesertanya dari 4 Pangkalan, SMAN 1 Sambelia, SMKN 1 Sambelia, SMA Islam Sugian dan MTs Sugian.
Yang gak bisa aku lupakan dalam kegiatan itu adalah kebersamaanku dengan Dia, waktu itu aku sempat memberikan Dia sebuah “Koin”, koin yang nilainya hanya Rp. 500,-, Haha…
Murahan banget kan ? Itu adalah pemberian pertamaku untuk Dia. Walaupun hanya sebuah koin biasa, tapi aku ingin Dia menghargai dan menjaganya dengan luar dari biasa atau luar biasa.
Ketika ku raih tangannya dan memberikan Dia koin tersebut, sambil menggenggam tangannya, aku mengatakan, “Jangan lihat nilainya, tapi lihat siapa dan kenapa aku memberikan ini untuk Adek. Aku ingin, ketika nanti Adek melihat koin yang sama seperti apa yang aku berikan sekarang ini, entah kapan dan di mana, Aku berharap Adek akan selalu mengingatku”
Dia hanya tersenyum melihat dan mendengarkan apa yang ku katakan untuknya. Hehe…
Itu yang pertama, pemberian kedua yang tidak kalah konyolnya lagi adalah “Permen”, haha… Iya, aku memberikannya dengan cara yang sama tapi dengan pesan yang berbeda, kebetulan permen itu adalah permen yang bisa bicara alias peremen kiss. Dalam bungkus permen itu tertulis “Forever Love”, berawal dari kebersamaanku dengan Adik – Adik Penggalang, waktu itu kita lagi makan permen, kemudian pikiranku langsung tertuju ke Dia setelah aku melihat salah satu permen yang kata – katanya itu sesuai dengan apa yang aku rasakan.
And then, aku memberikan Dia permen tersebut dan berpesan kepadanya, “Untuk Adek, tolong disimpan baik – baik, Forever Love”, dan lagi – lagi, Dia hanya tersenyum manis…. Haha..
PERBEDAAN
Yang namanya perbedaan, itu wajib ada antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Pikirkan sejenak, di antara sekian ribu atau bahkan sekian juta manusia di dunia ini, meskipun kita keliling dunia untuk mencari, tidak akan pernah kita temukan dan tidak akan pernah ada manusia yang punya sidik jari yang sama dengan manusia lainnya. Itulah tanda kebesaran Allah SWT atas apa yang diciptakannya.
Berbicara masalah perbedaan, tidak mudah bagiku untuk menghadapi semua itu. perbedaan antara Aku dan Dia. Mungkin terlalu banyak, bahkan perbedaan itu serasa berputar 1800 .
Dengan adanya perbedaan itu, di luar sana banyak orang yang mengatakan bahwa aku seperti gak serius sama Dia, cuma main – main, sebagai pelampiasan, dengan salah satu alasan range usia aku sama Dia agak berbeda jauh, 7 tahun. Aku lahir Tahun 1993 sementara Dia anak Tahun 2000-an. Kalau katanya lagu qasidah, Tahun 2000 semua serba mesin, berjalan berlari menggunakan mesin, manusia sibuk berkawan mesin, makan dan minum dilayani mesin. Haha…
Itu yang pertama. Yang kedua, Dia anaknya cukup taat melaksanakan Ibadah dan Shalat, dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun dia tetap melaksanakan Shalat 5 waktu. Sedangkan aku, Shalatku itu Kondisional, aku shalat hanya ketika hati dan suasana mendukung. Dan jujur, aku gak pernah Shalat Subuh selama Tahun 2016 ini, pertama dan terakhir aku Shalat Subuh adalah ketika di POSAL pada saat Kemah Kemarin, itu adalah Shalat Subuh pertama dan terakhirku sejauh ini selama Tahun 2016. Hmmm… ampunilah dosa hambaMu ini Ya Allaaahh…..
Dan ketiga, Dia bukan seperti cewek jaman sekarang, yang sering keluar rumah, main – main, seneng – seneng. Yang aku tahu, selama 24 Jam dalam sehari, pagi sampai siang Dia sekolah, pulang dari sekolah sempat tidur siang sampai Sore, kemudian sorenya bantu orang tua, keluar rumah sore kalau ada kegiatan sekolah, belajar kelompok, atau mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai. Setelah itu, waktu magrib sampai isa’, digunakan untuk pergi belajar ngaji. Pulang dari Mushalla, belajar lagi, buka buku sampai Jam 23:00 WITA. Dan itulah waktu yang dia luangkan untuk aku, dari Jam 23:00 WITA sampai ketiduran,.. kadang hanya 30 Menit, 60 Menit, dan bahkan pernah sampai Jam 03:00 WITA (dini hari). Terkadang juga Jam 02:00 WITA digunakan untuk menghafal, Dia bangun dari tidurnya dan langsung membuka buku dan buka otak kemudian mulai menghafal. Gimana ? luar biasa kan ? Schedule yang padat. Sedangkan aku, dulu waktu SMP memang seperti Dia, persis. Tapi saat ini Aku bukan bicara masa lalu. Sekarang, waktuku lebih banyak dan lebih sering ku habiskan untuk perkerjaan, pagi sampai siang mungkin sama dengan Dia, aku sekolah. Pulang dari sekolah, tidur siang sampai sore, nah sorenya yang gak tentu, kadang pergi ngelatih, kadang pergi ke ladang bantu orang tua, dan kadang juga pergi main – main sama teman. Kemudian waktu Magrib sampai Isa’, kebanyakan aku habiskan dengan main laptop, bukan pergi ngaji ke Mushalla seperti Dia. Setelah Isa’, aku keluar, keluyuran, nongkrong, main gitar, nonton, dan lain – lain. Pulang paling pagi Jam 00:30 WITA.
Dan masih banyak lagi perbedaan yang gak bisa aku tuliskan dalam cerita ini. Mulai dari pola pikir, prinsif, keadaan fisik, kebiasaan, gaya hidup, fashion, dan lain – lain.
Tapi itu semua bukan suatu masalah buatku, dan semua itu bukanlah alasan untuk tidak berani mencintainya, perbedaan itu akan menjadi sesuatu yang sangat berarti jika kita saling memahami dan menerima kekurangan masing – masing. Semua tergantung dari kita sendiri, jika kita yakin dan berani, semuanya gak ada yang gak mungkin. Dan keyakinanku terletak di hatinya, jika Dia percaya dan yakin dengan diri ini, aku juga pasti lebih percaya sama Dia.
Sebenarnya banyak hal yang pernah aku lalui bersama Dia yang mungkin luput dari ingatanku, hingga aku gak bisa menulisnya dalam cerita ini, dan tidak menutup kemungkinan semua yang aku tulis di sini juga ada yang kurang lengkap, atau ada moment yang ternyata tidak tertulis. Itu semua karna aku ini adalah manusia yang tak pernah lepas dari khilaf.
Oke, untuk cerita dalam edisi pertama, cukup sampai di sini, besok kapan – kapan kalau ada waktu luang, aku akan mencoba menulis semua yang pernah ku lakukan, setiap moment, setiap kejadian dan setiap kebersamaan yang aku jalani bersamanya.
SUARA HATI
**Terkadang Aku merasa diriku terlalu buruk untuk kamu cintai, tapi Aku sadar mungkin inilah yang dinamakan cinta, tak perduli sakit, tak perduli perih, asalkan dua hati tetap bersatu dalam ikatan cinta…
**Saat malam datang, Aku selalu berharap, satu bintang yang bersinar terang adalah cahaya hatimu yang mampu menerangi sudut hati yang terdalam, hingga mata hati ini bisa melihat, bahwa bintang itu yang terindah di antara ribuan bintang lainnya…
**Mungkin mereka berkata sang pelangi itu indah dengan sejuta warna yang dimiliki, tapi bagiku, senyummu jauh lebih indah dari sang pelangi. Karna melihat senyummu layaknya melihat sesuatu yang lebih indah dari surga…
**Aku bisa saja berkata tidak dalam hal apapun, walaupun hati berkata lain. Tapi satu hal yang tak bisa aku pungkiri, bahwa aku mencintaimu….
**Aku ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana, seperti awan berkata kepada hujan. Aku rela tiada demi kehadiranmu…
**Bungaku, tertidurlah dengan lelap, yakinlah malam ini bintang kan bersinar, bintang itu yang akan menemanimu hingga akhir malam. Jadikan satu senyuman agar Dia memelukmu hingga pagi…
**Aku selalu merindukan satu tempat, tempat dimana hanya ada aku dan kamu, penuh dengan cinta, penuh dengan kasih sayang, tawa dan canda yang kita lalui, tidak ada waktu yang berjalan, yang ada hanya cerita tentang kasih sayang Aku dan Kamu…
WORDS IN MEMORY
Terlalu banyak kata – kata yang diucapkan untukku yang selama ini masih terngiang di otakku, entah itu sindiran, peringatan, atau bahkan ungkapan tentang perasaannya yang sampai detik ini tidak bisa aku lupakan, tetap ku simpan di memoryku bahkan di memory Hp. Dan inilah sekian dari banyaknya kata – kata itu :
“Tawa dan tangis datang silih berganti, menyertai tiap langkah perjalanan hidupmu. Tanpa terasa telah bertambah usiamu, biarkan aku mengisi kebahagiaanmu di hari ini, izinkan aku ucapkan segentir doa dan harapan untukmu. Happy Birthday sayang :*. Semoga panjang umur, sehat selalu, dimurahkan rizki, semua keinginan, harapan, cita – cita tercapai, kalau kemarin shalatnya bolong – bolong sekarang usahain nggak ada yang bolong, sukses terus, makin sayang + cinta sama pacarmu ini, makin sabar ngadepin sikapnya yang kekanakan, pokoknya Wish You All The Best and Allah Blesh You. Love you sayang :*…”
“Dulu aku kalau pacaran, malam harinya kan belajar, kalau belum selesai belajar gak bakalan aku balesin pacarku. Tapi sekarang ndak ku pernah belajar, kalau nilaiku turun gimana cobak…”
“Kakak tau aku paling gak suka dicuekin, aku tau paling sering aku cuek sama orang, aku tau aku egois, keras kepala, ada keinginan untuk menghilangkan semua itu tapi aku gak tau gimana cara menghilangkannya, maaf kalau kakak gak suka..”
“Aku memang seperti ini. Egois, gengsi tinggi, manja, kekanakan, dan masih banyak lagi sifat burukku. Aku sayang kamu, aku cinta kamu dengan caraku sendiri. Aku bukan orang yang pintar mengungkapkan perasaan, seperti, mungkin mantan – mantanmu. Aku bukan orang yang pintar merangkai kata – kata yang mungkin kau inginkan. Aku bukan orang yang bisa diajak ketemu kapan kamu ingin. Aku punya aturan, aturan yang dibuat orang tuaku. Aku nakal, begitu banyak aturan yang ku langgar, tapi ada beberapa yang memang aku takut melanggarnya. Aku gak tau bagaimana merangkai kata – kata untuk mengungkapkan perasaanku. Aku hanya bisa merasakan rasa sayang yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Jujur tujuanku pacaran aku gak tau. Aku hanya ingin mencari perhatian lebih yang tak bisa ku dapat dari orang tuaku, dan aku merasakan perhatian itu darimu. Aku gak minta banyak, cukup kamu sayang aku, ngertiin aku, perhatian sama aku, tetap berikan rasa nyaman ini. Entah ini lebay atau apa, campur aduk, aku gak tau. Aku hanya menulis apa yang ada dalam hatiku. Sayang kamu… Love You :*. Miss You :*. Nice Dream Sayang :*. Tetap Berikan Kasih Sayangmu:*
THANKS TO….
Sebagai manusia, kita tidak mungkin bisa menjalani hidup ini tanpa ada orang lain, tanpa sahabat, tanpa pacar, tanpa orang – orang tersayang yang selalu mensuport dan memberikan kita motivasi untuk terus berjalan di dunia ini.
Khusus buat diri aku pribadi, aku menyampaikan banyak terimakasih kepada semua sahabat dan teman – teman yang selama ini ada dibalik kebahagiaanku bersama Dia, dan menjadi bagian dari cerita ini. Mulai dari pertama aku kenal, terus dekat sama Dia, mengenal Dia lebih jauh, hingga pada akhirnya aku dan Dia saling mencintai dan saling mengikat janji setia dalam sebuah hubungan.
Sampai kapanpun Aku tidak akan pernah bisa membalas jasa – jasamu kawan, dan Adik – Adik anggota Pramuka juga.
Tanks to :
Andry Grytal alias Andry
Sony Inaq alias Sony Alfian
Lebah IR alias Ika
Amelia Ayhu Kyrana alias Amel
Lalu Ira alias Irox
Bang Joe alias Jony
Wira Satya alias Wira
Zi II alias Rezitha
Mirna (Mirnawati ataupun Mirna Septi Ariani)
Fyna, teman – teman Grytal, Adek – Adek SIB, Anggota Pramuka, dan semua teman – teman yang gak bisa Aku sebutkan satu persatu.
Terimakasih banyak kawan… 🙂
TENTANG PENULIS
Nama Lengkap : Rida Husain atau Ridho Husain (Mana Aja Boleh)
Panggilan : Indhet, Rida, Ridho
Tempat Lahir : Sambelia
Tanggal Lahir : 29 Januari 1993
Hoby : Main Gitar, Main Musik
Alamat : Dusun Gubuk Daya Desa Sambelia
Pekerjaan : Mikirin Pacar, Haha…
Zodiak : Aquarius
Agama : Islam
Email : ridhogrytal@gmail.com
Facebook : Indhet Grytal
Twitter : @Indhet_Grytal
WhatsApp : +6285337494651
Website : www.grytal.wordpress.com
Youtube : IndhetGrytal
Pendidikan dan perkerjaan. Aku mulai menempuh pendidikan dari SD, di SDN 1 Sambelia, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Sambelia, dan SMAN 1 Sambelia, lulus SMA tahun 2011. Kemudian aku sempat kursus Operator Komputer di Selong, tepatnya di LPPK Mahherka Lombok Timur selama 6 bulan di Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2012. Setelah selesai, aku mencoba mengadu nasib ke Pulau Dewata (Bali). Menempuh perjalanan dari Pulau Seribu Masjid menuju Pulau Seribu Pura. Bekerja sebagai Staf Administrasi, dan menjabat sebagai Team Support MD (Merchandising) di PT. Indomarco Prismatama Cab. Bali selama 6 bulan. Kemudian di awal Tahun 2013, aku mulai bergelut di dunia pendidikan, aku mulai menjadi Staf Administrasi dan sekaligus Pembina Ekstrakurikuler Pramuka di MTs Sugian dan sekarang juga di SMA Islam Sugian.
Penulis,
(Indhet Grytal)
Catatan :
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
bintang
terindah
“My Story, My Love, My Life”
Indhet Grytal_2016
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, atas Limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Saya bisa menulis cerita “Bintang Terindah” ini walaupun banyak kekurangan, karna tulisan dan bahasanya banyak yang tidak sesuai EYD (toh juga gak ada Pak Guru yang periksa). Dan kedua kalinya Shalawat serta Salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Yang telah membawa kita semua ke jalan yang benar.
Bicara tentang “Bintang Terindah”, aku terinspirasi ketika di suatu malam, aku memandang ribuan bintang di langit namun hanya satu bintang yang cahayanya paling terang, itulah bintang terindah bagiku, dan seperti bintang itulah Dia, yang terindah di antara ribuan cewek lainnya.
Kenapa aku menulis cerita ini. Awalnya aku gak ada kerjaan di rumah, hanya maen gitar, atau maen laptop. Setelah aku fikir – fikir, gak ada salahnya juga aku tuangkan segala ceritaku bersama Dia di atas kertas. Aku sempat berhayal, tentang Dia. Dia yang kini menjadi pacarku, terinspirasi dari bayangannya, aku mulai menulis cerita pendek tapi akan abadi selamanya, dan cerita ini sangat mengesankan bagiku. Hingga akhirnya aku tuangkan dalam sebuah buku kecil seperti ini.
Cerita ini bukanlah cerita fiktip belaka, ini semua fakta, nyata dan realita. Aku menulisnya bukan untuk dipublikasikan apa lagi dijual (lagian siapa juga yang mau beli), tapi aku menulisnya demi kenangan dan untuk dikenang, seperti katanya Peterpan, “Sebuah Nama Sebuah Cerita”. Dan inilah ceritaku.
Semua berawal dari latihan Pramuka. Bagaimana aku berjuang, bagaimana aku berusaha, dan bagaimana aku hingga kini bisa tetap jalan sama Dia.
WELCOME IN MY HEART
Kalimat itulah yang aku ucapkan saat aku melihat mata indah dan senyum manisnya meski dari radius 15 meter.
Berawal dari kesendirianku di penghujung tahun 2015. Saat itu aku sempat berfikir, membuat prinsif, dan bahkan aku posting di meDia sosial Facebook, “Say No to Love”, karna rasanya tak ada lagi cinta, tak ada lagi wanita dalam hari – hariku. Selama 24 jam, pagi siang sore dan malam hari, aku hanya bergelut dengan teman – teman sepermainanku, tertawa, ngakak, main gitar, nyanyi bareng, teriak bareng, makan bareng, tidur bareng, dan hampir mandi bareng….hehe. Semuanya aku lakukan dengan teman – temanku. Meski tanpa ada cinta untuk wanita.
Hari – hari yang ku lewati tetap ku nikmati. Tapi apa daya, naluriku sebagai seorang lelaki membuatku merasa kesepian tanpa tambatan hati.
Finally, aku punya tekad untuk mengakhiri kesendirian ini (haha,, lumayan “Metet” kalau Bahasa Inggrisnya). Dan akhirnya lagi lagi aku Posting di Medsos Facebook, tapi bukan seperti kemarin, kali ini aku menuliskan sebuah kalimat yang mungkin agak konyol tapi memang benar inilah faktanya, di akun Indhet Grytal tertulis “Woe Sai Mele Jari Pacarku”. Haha…. Konyol banget kan, itulah kata – kata yang keluar dari pria kesepian sepertiku. Tapi postingan itu tidak berlangsung lama di beranda Facebook, setelah aku pikir – pikir, itu kalimat terlalu konyol, bahkan super konyol. Dan akhirnya aku delete….hehe.
Oke, berawal dari latihan Pramuka. Waktu itu aku masih ingat materinya adalah Semaphore (yang gak tau nama Semaphore sabar).
Waktu itu ada junior atau lebih tepatnya adik penegak yang bertanya padaku sebuah huruf dalam gaya Semaphore. Dan…. Ketika aku balik kanan, rasa kagum itu secara refleks tiba – tiba datang dalam hatiku.
Inilah Dia yang selama ini aku cari. Matanya, senyumnya, cara bicaranya, semuanya ternyata Indhet banget, hehe…..
Aku bukannya langsung tanya nama pada orang yang bersangkutan. Mungkin masih rada – rada malu.
Aku bertanya pada adik yang lain, dan kemuDian akupun dapat namanya. “INDAH”, nama yang tidak kalah indahnya dengan yang punya.
Sebenarnya wajahnya sudah gak asing lagi bagiku, tapi ya mungkin takdir berkata lain. Saat inilah aku melihat ada sesuatu yang selama ini aku cari tertanam dalam dirinya, tapi ini dari segi fisik, karna aku belum kenal lebih dekat dengan Dia.
Next, aku tau siapa teman dekatnya, Dia adalah Fyna, dan kebetulan Fyna adalah pacar temanku yang mungkin aku lumayan dekat sama Dia.
Yang namanya orang demen atau kagum, pasti ingin tau lebih jauh kan dengan orang yang dikagumi. Hingga akhirnya aku agak cerewet sama Fyna tentang si Dia. Setelah tanya – tanya semua tentang Dia, aku banyak mendapat kesimpulan. Antara lain :
- Sudah punya pacar
- Pacarnya orang alim (Ustadz)
- Orangnya baik, rajin, pinter, jujur dan yang pasti dapat dipercaya.
- Setia sama pacar.
Hmm…. Sedih juga setelah tau beberapa hal tentang Dia. Harapanku serasa pupus. Tapi gak papa sudah, akhirnya aku titip salam dari Fyna.
Setelah aku fikir – fikir, aku gak enak masuk dalam kehidupan Dia dan pacarnya. Hingga aku putuskan untuk tidak mengenalnya lebih jauh lagi.
Dan kini, hari – hariku kembali lagi seperti biasa tanpa ada rasa kagum untuk cewek. Mungkin 1 atau 2 minggu berlalu dari latihan yang mempertemukanku. Saat itu kita di Pramuka ada acara, acaranya bukan acara senang – senang ataupun acara formal Pramuka. Kita bantu Pembina membangun rumah, atau lebih tepatnya kita “Ngecor”.
Dan ternyata, setelah beberapa jam kita kerja, Dia datang. Ya, Dia datang. Cewek yang tadinya sempat membuat hatiku yang pernah mati menjadi lebih berarti.
Kamu harus tau, bukan Indhet namanya kalau Dia bisa mengontrol perasaannya ketika bertemu dengan Sang Pujaan Hati…hehe…
And then, aku bicara sama Dia, aku jujur tentang perasaanku, ya meskipun tempat dan suasana tidak mendukung, tapi aku ingin Dia tau apa yang ku rasakan saat ini untuk Dia, entah Dia membalasnya atau tidak itu gak masalah, yang terpenting adalah Dia harus tau, ada seorang Indhet di sini yang mencintainya.
Saat itu aku sempat minta nomornya, nomor Hp, bukan nomor sendal atau nomor KTA-nya, alhasil aku dikasi nomornya.
Kala itu mungkin aku diragukan sama teman – temannya dan bahkan Dia sendiri. Tapi wajar lah kalau Dia ragu, karna ini terlalu cepat. Dan aku mencoba untuk memberikan Dia keyakinan dari sorot mataku. Aku mencoba untuk meyakinkannya bahwa ada aku di sini yang kini mencintainya dengan tulus. Meskipun aku sadar, Dia sudah ada yang punya dan kemungkinannya untuk membalas cintaku adalah 0,01%. Bahkan saking aku mencintainya aku sampe berkata bahwa aku siap jadi yang kedua. Kasian banget kan aku..?
Tapi gak papa lah, demi “Lope”. Hehe….Dan pada malam harinya, aku mulai SMS Dia, SMS bukan Semaphore Morse Sandi,tapi Short Message Service.
Waktu itu aku ingat, aku lagi ngerjain pekerjaan sekolah sampe ngelembur, setelah sekian menit, SMS-ku baru dibales, dan rasanya itu kayak aku lagi dapat sebuah haDiah dari sebuah sponsor. Seneng, terus deg – degan, padahal itu cuma SMS loe, dan itupun hanya sepatah kata, yaitu “Tiang”. Haha… Tapi gak papa, yang penting dibales kan. Dan pekerjaanku seketika aku lepas, persetan dengan itu, mendingan aku chatingan dulu sama Dia. Sekian lama SMS-an, basa basi tanya ini tanya itu. Dan aku juga sempat ngajak Dia pacaran bahkan aku juga mengatakan bahwa aku siap jadi yang kedua dalam hubungan asmaranya. Tapi ternyata gak segampang itu, seperti yang Dia katakan, Dia gak berani selingkuh, Dia gak biasa, dan sampai kapanpun tak akan pernah bisa untuk mendua. Memang bagus punya prinsif sepeti itu, dan akupun hanya bisa bersabar. Sampai detik ini aku masih ingat dengan kalimat itu, dan aku tidak akan menyerah, aku akan tetap menjaga hati ini dan berusaha untuk membuktikan kepadanya bahwa aku serius. Hehe….
HARI BERSAMANYA
Setelah kurang lebih 2 minggu, aku dan Dia sering SMS-an, saling mengenal satu sama lain. Dan aku tidak bisa pungkiri bahwa semua itu membuatku semakin sayang sama Dia, meskipun kenyataannya Dia masih milik orang lain.
Sejak aku merasa dekat dengan Dia, hari – hariku terasa lebih berwarna bak pelangi. Yah, meskipun aku belum bisa mendapatkan hatinya, tapi dengan mencintainya pun aku sudah merasa cukup bahagia.
Besok tanggal 31 Desember 2015 s/d 01 Januari 2016 ada Perkemahan yang Diadakan di POSAL (Pos TNI AL) Selat Alas Desa Padak Guar. Karna acara itu bukanlah acara seperti biasa, artinya tidak terlalu banyak jadwal kegiatan, sehingga H-3, aku sudah menyusun suatu Planing of The Moment (Entah apa artinya aku tidak tahu, mungkin juga salah ejaan kata, haha). Rencana itu bukan rencana untuk kegiatan jurid ataupun sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan perkemahan. Tapi rencana untuk mengungkapkan perasaanku, Mungkin lebih tepatnya adalah “Nembak” si Dia. Hehe…
Kebetulan waktu itu lagi tenar – tenarnya lagu Al – Gazaly yang judulnya “Lagu Galau”, lagu yang pas banget dengan apa yang aku rasakan ketika itu, sehingga aku mulai mempelajari lagu tersebut, selama tiga hari aku terus belajar dan belajar mengenali lagu itu untuk persembahan dalam acara nanti. Karna besok aku rencananya akan main akustik di acara perkemahan membawakan lagu itu yang aku persembahkan khusus untuk si Dia, rencananya seperti ini. Saat malam nanti, aku akan nyanyiin lagu itu di depan semua peserta perkemahan, yang namanya akustik ya seperti biasa, hanya ada aku, gitar dan mungkin ada drum box, setelah selesai bernyanyi aku akan ungkapkan perasaanku kepadanya dan meminta Dia untuk membalasku langsung saat itu juga. Haha…
Oke, setelah melakukan berbagai persiapan, 3 hari sudah berlalu, hari perkemahan itupun tiba, sekitar 1 jam sebelum berangkat, aku sempat ngajak Dia barengan sama aku, tapi Dia gak mau, Dia lebih memilih naik mobil yang sudah disiapkan untuk peserta. Setelah beberapa menit kita menunggu, mobil angkutan itupun datang, dan kondisinya luar biasa bagus, nyaman, bersih, kayak apa ya, ada nuansa kolosalnya. Dengan kondisi yang seperti itu, Dia jadi berubah pikiran, Dia lebih milih berangkat bareng aku, hehe… (takdir itu berawal dari sini, takdir yang mempertemukan aku dan Dia). Dan akhirnya kita berangkat, normalnya aku bawa motor dengan kecepatan 60 Km/Jam, tapi ya namanya juga kita bawa cewek yang kita sayangi, agar lebih terjaga dan lebih lama bareng sama Dia, kecepatan aku turunkan, aku berjalan dengan kecepatan 40 Km/Jam, sehingga perjalanan yang seharusnya kita sampai dalam kurun waktu 10 Menit jadi 20 Menit, lumayan kan 10 Menit ekstra untuk dekat dengannya. Haha…
Akhirnya kita sudah sampai di lokasi perkemahan, seperti biasa langsung mendirikan tenda, bersih – bersih dan lain – lain.
Selama di bumi perkemahan, perhatianku selalu tertuju padanya, dan mungkin Dia gak sadar kalau selama ini aku selalu memperhatikannya.
Ketika waktu magrib tiba, Dia gak pernah lupa melaksanakan shalat, setiap ada waktu shalat Dia pasti melaksanakannya, keren kan ? Gak seperti aku ini, yang shalatnya kondisional, shalat aku lakukan hanya ketika hati dan suasana mendukung. Tapi saat itu aku serasa mendapat perhatian darinya, bagaimana tidak, Dia pernah mengingatkan dan menyuruhku untuk melaksanakan Shalat ketika ada waktu.
Satu hal yang harus ku akui, aku paling anti dilihat Shalat sama orang lain. Dan waktu itu, kalau gak salah ketika aku mau Shalat Isya, Dia ada di dalam Mushalla atau tempat Shalat yang nantinya aku mau Shalat di sana. Ketika aku masuk, dan Dia masih ada di dalam. Ya mau gak mau aku harus mengusirnya dari tempat itu, walaupun aku sayang Dia, meskipun aku ingin berada di dekatnya selalu, tapi untuk saat ini aku gak ingin Dia ada di dekatku.
Alhasil, sulit juga ternyata mengusirnya, mungkin Dia kangen sama aku, atau gak Dia ingin melihatku Shalat, Haha… Susah si soalnya bicara sama Dia, tetap aja Dia gak mau keluar, katanya si Dia masih ingin di sana, soalnya tempatnya itu nyaman (padahal tempat yang paling nyaman adalah di sisiku, Haha).
Selesai Shalat, aku kembali ke arena perkemahan, melakukan aktivitas seperti layaknya orang berkemah.
Malam ini, aku rencananya akan melakukan schedule yang telah aku susun, tapi sebelum itu, kita ada materi Maping (Pemetaan) dan kebetulan aku yang menyampaikan. Sekitar 120 Menit berjalan hingga Pukul 23.00 WITA penyampaian materi aku tutup. Dan inilah detik – detik yang sangat berharga bagiku, karna ada jeda waktu istirahat, aku menggunakannya untuk latihan demi penampilan nanti.
Tapi mungkin Tuhan berkata lain, ketika jam istirahat selama 30 Menit, ada sesuatu yang terjadi. Ya, ada Adik penegak yang “Kesurupan”. Hmmm…. Alamat sudah ini, semua rencana semua schedule dan semua persiapan yang aku lakukan selama 3 hari ternyata “GATOT” alias Gagal Total. Siaaaallll…. !!!
Suasana berubah menjadi kesunyian, gak ada lagi suara gitar, gak ada lagi suara nyanyian, yang ada hanya suara jangkrik, suara ombak dan suara angin yang seakan – akan menertawakanku atas apa yang aku alami malam ini, satu kesempatan telah hilang.
Tapi bukan Indhet namanya kalo dia mudah menyerah. Aku masih punya satu malam lagi, yaitu malam pergantian Tahun, dan itu harus aku maksimalkan semaksimal mungkin. Tapi rencananya gak seperti rencana sebelumnya, karna aku yakin, di malam itu tidak akan ada kesempatan untuk melakukannya.
Kini, waktunya untuk berlayar ke pulau kapuk. Aku tidur bareng Ira, Sony, Mamiq dan Sugik.
Sambilan kita jagain Anak yang kesurupan tadi. Di tengah – tengah suasana sepi itu, tiba – tiba Mamiq bertanya padaku, dan percakapanpun terjadi antara kami berdua. Seperti ini, tapi dalam Bahasa Sasak, supaya lebih mengerti aku tuliskan dalam Bahasa Indonesia, begini :
Mamiq : Indhet, aku dengar – dengar sekarang kamu lagi PDKT sama Indah ya ?
Aku : A..? Gak koq Miq, siapa bilang.
Mamiq : Udah gak usah bohong, aku tau koq.
Aku : Mmmm… Memang benar nggak Miq, aku sama Dia gak ada apa – apa.
Mamiq : Alaa… Seberapa dalam si pikiran kalian, bagaimanapun kamu diam – diam, semuanya aku tahu.
Aku : Hehe….. Aku gak pacaran tapi sama Dia Miq..
Mamiq : Tu kan, akhirnya ngaku juga…. Kamu serius gak sama Dia ?
Aku : Seriuslah, seorang Indhet gak bakalan ngejar cewek kalo Dia tidak serius.
Mamiq : Terus Uchi gimana ? (Uchi itu mantan aku)
Aku : Udah end Miq, gak pernah saling kontak sekarang, Dia terlalu sibuk sama urusannya.
Mamiq : Berarti Indah hanya pelampiasanmu ?
Aku : Ya nggaklah Miq, masak aku setega itu, aku juga bukan cowok playboy yang bisa mempermainkan wanita seenaknya.
Mamiq : Indah itu adikku, jangan coba – coba mempermainkannya.
Aku : Geh Miq, serius aku sama Dia.
Mamiq : Terus apa yang membuat kamu naksir sama Indah ?
Aku : Apa ya, Dia itu Indhet banget miq, manis, baik, pinter, style sederhana. Pokoknya eemmm….(sambil melihat ke langit seperti ada Dia di atas sana bersama bintang).
Mamiq : Nah…dapat kita modal Ira…(langsung ketawa ngakak)
Aku sempat bingung dengan ucapan Mamiq ke Ira, apa maksudnya cobak. Dan ternyataaa, dari tadi aku ngobrol, Dia lagi “Ngerekam”, aduuhh…. Mati aku.
Dua kali sudah aku kena dengan permainan Mamiq, tapi gak papa lah, setelah ku pikir – pikir baik juga apabila di dengarkan nanti ke Indah atau bahkan ke semua anggota supaya Dia dan semua orang tahu bahwa aku sungguh – sungguh mencintainya.Haha…
Sekian lama berbincang – bincang, akhirnya mata ini tidak bersahabat lagi, dan akupun tertidur bersama teman – teman yang lainnya.
Ketika mataku terbuka, fajar sudah menyingsing, sekitar pukul 06:00 WITA, aku terbangun dan langsung cuci muka (mandi gak bakalan sempat). Setelah itu aku langsung jalan – jalan ke pantai, di sana aku melihatnya bersama teman – teman yang lain, akhirnya aku gabung, bercanda, tertawa bareng, sesuatu yang ku rasa sangat menyenangkan.
Selama kurang lebih 20 Menit berjalan di tepi pantai, merasakan angin yang berhembus. Aku, Dia dan teman – teman yang lain kembali ke arena perkemahan dan melakukan kegiatan seperti biasa sebagaimana orang – orang dalam perkemahan, seperti senam, ishoma, dan kegiatan pagi yaitu Maping (Pemetaan). Selama kegiatan – kegiatan itu berlangsung, perhatianku tak pernah luput dari gerak geriknya, dan kebetulan waktu kegiatan maping atau lebih tepatnya penjelajahan dengan membuat peta pita, ketika itu aku bawa kamera. Harus ku akui, objek yang aku ambil mayoritas fokusnya itu adalah Dia. Sampai Dia sempat berkata “gak usah kayak gitu apa, grogi aku” haha, itu saking seringnya aku mengambil gambar dan memperhatikannya, tapi aku bukannya berhenti, malah aku semakin mendekatinya dan bahkan sepanjang perjalanan aku selalu barengan sama Dia. Sampai pada akhirnya kita sudah kembali ke buper (bumi perkemahan).
Waktu istirahat, aku sempat duduk berdampingan sama Dia dan aku ingat, waktu itu aku lagi main gitar, karna sebelumnya aku pernah janji sama Dia kalau aku akan menyanyikan sebuah lagu spesial untuk Dia, dan aku takut gak akan ada lagi second chance, akupun bernyanyi untuk Dia, laguku lagu sederhana, “Pujaan Hati” miliknya Kangen Band, walaupun sederhana tapi lagu itu pas banget dengan apa yang aku alami saat ini bersamanya. Hehe…
Detik berganti dengan detik, menit menitpun silih berganti, senja itu kini berganti malam, waktu Shalat Magrib juga sudah tiba. Kala itu aku sempat menghampirinya setelah Dia selesai, dan aku ternyata ditegur, kalau gak salah Dia berkata seperti ini, “Wah Ida Shalat ? shalat ekak” (terjemahkan sendiri ya.. Hehe), jujur, aku langsung merasa kayak diperhatikan dan diperdulikan, aura wajahnya ketika bicara itu membuat aku merasa tenang dan bahagia, sampai sekarang aku masih ingat ekspresi wajahnya ketika itu.
Dan akupun langsung bergegas ambil air wudhu kemudian shalat. Hehe,,,,
TAHUN BARU STATUS BARU
Satu hari sebelum malam pergantian tahun, Dia sempat cerita kalau Dia penasaran gimana rasanya main kembang api, tanpa pikir panjang aku langsung hubungi Andry untuk membelikanku di jalan, karna kebetulan Dia mau datang. Dan mudah – mudahan saja Dia benar – benar datang.
Satu hal yang sampai detik ini tidak bisa saya pungkiri, saat – saat terindah dalam perkemahan itu adalah ketika menghadapi malam dengan sejuta cerita.
Dan malam itu semakin lengkap ketika sahabatku Andry Grytal ternyata sudah datang dari mataram, semua akan terasa semakin seru ketika Dia ada, (thanks Brow sudah membawakan aku apa yang ku pesan).
Waktu itu, acara Pelantikan Anggota Baru Pramuka Penegak telah selesai, acara alhamdulillah berjalan normal dan penuh khidmat. Mengisi waktu kosong, aku, Andry, Sony dan teman – teman yang lainnya main gitar, nyanyi bareng, tapi waktu itu aku gak pernah liat Dia, karna kita beda tempat, Dia lagi bakar ikan sama anggota yang lain, bahkan aku belum sempat ngasi Dia kembang api itu, kemudian aku minta bantuan Mirna (Mirnawati atau Mirna septi Ariani aku gak tau pasti). Hingga akhirnya kita berada di detik – detik puncak malam pergantian Tahun.
Kembang api sudah di pasang di setiap sudut arena perkemahan, bahkan di atas menara juga, semua anggota juga sudah berkumpul di lapangan untuk menikmati suasana pergantian Tahun 2015 menuju 2016 dan bukan hanya orang – orang yang ada di arena perkmahan ini, di Sambelia, di Pulau Lombok bahkan di Seluruh Indonesia Bagian Tengah, semua menantikan moment ini.
Finally, detik itu, ketika kita membuka mata, akan terlihat indahnya pancaran cahaya kembang api yang membuat langit seakan bertabur bintang, ketika kita membuka telinga, akan terdengar suara tembakan yang seakan – akan bersorak dan berkata “HAPPY NEW YEAR 2016..!!!”….. Selamat tinggal Tahun 2015, biarkan masa lalu menjadi kenangan dan tataplah ke depan, ada masa yang lebih indah menanti di depan mata (ini bagiku). Uporia dimulai….
Di tengah keramaian, aku bertemu sama Dia dan mengatakan bahwa kembang api yang Dia pesan aku taruh di dalam tasnya. Diambil, dinyalakan dan dipegang, entah apa yang Dia rasakan, tapi yang jelas aku merasa senang bisa memberikan apa yang Dia minta, walaupun ternyata Dia takut ketika kembang api dinyalakan. Haha….
Malam ini gak berlalu begitu saja, ada moment yang lebih spesial buat aku. Di tengah – tengah keramaian, aku berada di radius 50 Meter dari lapangan perkemahan, atau tempat teman – teman bergelut dan berjoget dengan musik (ala – ala kafe, padahal gak). Hehe…
Waktu itu aku sama Dia lagi bakar ikan, sambil ngobrol, cerita, entah apa juga yang aku bahas intinya harus nyambung supaya suasana gak jadi canggung atau apa.
Setelah kurang lebih 60 Menit, pekerjaan selesai, semua ikan sudah dibakar habisss… Haha…
Tugas sudah selesai, aku dan Dia duduk bareng di brugak (bangunan adat Lombok). Terdengar suara sayup – sayup musik dari kejauhan, suara ombak, suara angin, membuat suasana menjadi terasa indah bagiku.
Seperti yang dikatakan Peterpan dalam lagunya, “Hanya malam dapat meleburkan segala rasa yanga tak terungkapkan”.
Dan malam itu aku mengungkapkan segala rasa yang aku punya untuk Dia. Satu hal yang harus ku akui, aku bukan orang yang puitis dan romantis, aku blak – blakan. Hehe..
Kurang lebih seperti ini :
Aku : Dek,,,
Dia : (Ngilirik ke arahku)
Aku : (Aku bicara panjang lebar, dan ujung – ujungnya seperti ini) Pacaran ayok. Mau gak jadi pacarku ?
Dia : (hanya tersenyum manis)
Aku : Aku serius, tatap mataku, dan lihat, aku sungguh – sungguh. Aku sayang sama Adek, walaupun Aku tahu Adek sudah punya pacar, aku rela koq jadi yang kedua asalkan Aku bisa bareng Adek (saking cintanya aku ke Dia).
Dia : Aku bukan type cewek yang kayak gitu Kak.
Aku : Terus gimana ?
Dia : Mmmm…. Mau jawaban sekarang ?
Aku : Iyalah, masak Tahun depan ?
Dia : Kasi Aku waktu 2 minggu lagi.
Aku : Aa…? 2 minggu ?
Dia : Iya….
Aku : Harus sekarang, tinggal bilang iya atau tidak kan.
Dia : 2 minggu lagi ya..?
Aku : hmm…. 2 jam dah…
Dia : Bentar dulu..
(setelah itu Dia pergi entah kemana, meninggalkanku seorang diri di brugak. Tapi gak lama kemudian, Dia datang lagi dan duduk seperti semula di dekatku).
Aku : Gimana…?
Dia : 2 jam lagi ?
Aku : Sekarang. Pokoknya harus sekarang, apa susahnya cobak, tinggal bilang iya atau tidak koq. Supaya nanti kalau Adek bilang tidak, aku akan langsung balik kanan dan gabung sama teman – temanku untuk melampiaskan hati yang patah, aku akan nyanyi dan teriak teriak sama mereka…
Gimana ? Ya atau tidak ?
Dia : Mmm….. Maaf kak….
(Seketika itu jantungku terasa terkena virus yang melumpuhkan segalanya, gak ada lagi senyum yang terlukis di wajahku, angin itu serasa berhenti dan suara ombakpun tak terdengar)
Aku : Hmmm…. (tarik nafas dalam – dalam sambil menatap mata indahnya)
Dia : (tersenyum dan berkata) Maaf…. Aku gak bisa nolak.
Aku : Seriusss…??? (seakan gak percaya)
Dia : Iyaa….serius.
Yeeessss…..!!! Akhirnya perasaanku kalangkung lega kaliwating lega (bahasa Kromo Inggil, sangat lega), aku tertawa lepas. Hari ini, Jum’at tanggal 01 januari 2016, tempatnya di brugak, ombak dan angin menjadi saksi, aku jadian sama Dia, saling mengikat dengan jari klingking, menyatukan perasaan, menyatukan cinta yang datang perlahan tapi pasti, dan menyatukan segala apa yang kita miliki untuk kita jalani bersama mulai detik itu.
Suasana berubah 180 derajat, detak jantungku terasa lebih cepat, yang biasanya 60 bpm naik menjadi 180 bpm, dan saat ini rasanya hanya ada aku dan Dia, yang lainnya hanyalah fatamorgana. Hanya ada angin yang mulai menyejukkan hati, deburan ombak yang menyapa, dan seribu bintang yang tersenyum membentuk rasi, menjadi sebuah ungkapan dan ku katakan padanya, “Welcom To My Palace Love, Indah Pujawaty”. Hehe…
Hari itu aku bahagia sekali Broooww… Dan itulah ending dari malam pergantian Tahun 2015 menuju 2016 bagiku. Tahun baru, status baru dengan pacar baru, dan tentunya, semangat baru…:)
KINI BARU AKU SADARI
Sekitar satu minggu aku menjalani kisah bersamanya, ada problem. Yah, namanya juga kita pacaran sama pacar orang, waktu itu Dia mengatakan kepadaku bahwa Dia sudah mengatakan yang sebenarnya kepada pacarnya kalau dia punya pacar lain (aku), aku sampai gak bisa pikir, koq bisa Dia jujur tentang semua ini kepada pacarnya sendiri. Setelah itu, mungkin sekitar 10 Menit dai kirim SMS ke aku, dan di SMSnya tertulis “Kak, putus aku sama Dia..:( (gak usah sebut nama)”
Seketika itu, aku merasa menjadi orang paling tega dan paling jahat dan gak punya hati. Walaupun Dia berkata gak papa, tapi aku yakin dalam hatinya Dia sangat sedih kehilangan orang yang selama ini mengisi hari – harinya. Dan parahnya lagi, Dia putus setelah jujur pada pacarnya bahwa Dia punya cowok lain, dan itu aku. Kebayang gak gimana rasanya jadi aku dalam posisi seperti ini. Hmm..
Kini baru aku sadari, aku telah salah mencintainya, Dia adalah milik orang, dan karna aku Dia dilepaskan oleh orang itu. Tapi apa boleh buat, seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, aku sudah terlanjur mencintainya dan aku juga merasa nyaman bersama Dia. Meskipun terkadang Aku dihantui rasa bersalah kepada mereka berdua. Sampai pada akhirnya Aku sempat merelakan dan memintanya untuk balikan, walaupun sebenarnya hati ini berat untuk menerimanya.
Banyak teman yang memberikan masukan dan nasehat kepadaku, bahwa mereka putus bukan karna aku, tapi karna Dia memang jarang saling hubungin dan gak bisa bertahan lagi sama orang itu, dan Dia sendiri juga mengatakan hal yang sama kepadaku, tapi sebagai manusia yang punya hati dan perasaan, aku tetap merasa bersalah karna walaupun begitu, aku tetap ada dalam cerita mereka yang kini hanya tinggal kenangan. Mungkin karna kehadiranku bertepatan dengan perpisahan mereka, hingga rasa bersalah itu datang menghantuiku.
Tapi setelah aku pikir pikir, gak ada gunanya juga terlalu larut dalam masalah ini, yang terjadi biarlah terjadi, harus Diambil hikmahnya kan. Biarkan waktu yang menjawab semua, pasti semuanya akan berlabuh.
Mungkin sekitar 2 atau 3 hari setelah itu, aku gak lagi mempermasalahkan semua itu. Aku dan Dia kembali seperti biasa, menjalani hari dengan waktu yang sama tapi di ruang yang berbeda, SMS-an telfonan, tertawa, dan saling mengenal satu sama lain.
Melihat mata indahnya, melihat senyum manisnya, mendengar suaranya, semua itu membuatku sangat sangat merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Semakin hari rasa yang ku miliki semakin tumbuh dan tumbuh, sepertinya rasa ini untuknya tak kan pernah bertepi, akan terus mengalir seperti air.
Berani mencintai berarti berani sakit hati. Kalimat itu mungkin sangat tepat untukku saat ini, bagaimana tidak. Waktu itu kita lagi latihan pramuka seperti biasa, Kemudian aku iseng – iseng pinjam Hp si Dia, tadinya si aku cuma mau lihat foto doang. Tapi ujung – ujunya merembet ke SMS, dan di sana aku sedikit lancang, buka SMS tanpa izin dari yang punya, tapi gak papa lah, toh juga sama pacar sendiri kan. Bongkar Hp bongkar SMS, aku menemukan SMS, atau lebih tepatnya percakapannya dengan “Kakak”nya. Awalnya ya biasa – biasa, gak ada yang istimewa ataupun yang perlu dipermasalahkan. Tapi ketika semakin jauh aku membacanya, aku menemukan satu pesan dari Dia, kira – kira seperti ini “Iya makaknya Kak itu bodohnya adek”. Melihat apa yang dikatakannya itu membuatku merasa tersentak, dan apa jadinya, rasa bersalah itu datang lagi, dan kali ini rasa bersalah itu seperti menghantui pikiran perasaan dan akal sehatku. Logikanya, Dia berkata seperti itu seolah – olah waktu itu Dia gak sadar ketika Dia menerima aku jadi pacarnya, dan aku merasa Dia sudah tahu bahwa aku bukanlah yang terbaik untuknya, Dia seperti menyesal menjalani hubungan sama aku, dia seperti menyesal telah menduakan pacarnya dan melepaskannya. Itulah yang ada dalam pikiranku setelah aku melihat pesannya, sampai ketika aku mengembalikan Hp nya, aku sedikit ngerasa gak enak, senyum yang biasanya aku keluarkan waktu itu tertanam entah kemana. Aku hanya bisa menatap matanya dengan perasaan sedih. Aku terlanjur mencintainya. Dari hati, gak mudah bagiku untuk merelakan Dia kembali bersama pacarnya yang dulu, tapi nuraniku mengatakan bahwa Dia harus balikan lagi. Tuhan… Apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini….?
Aku mulai dilema dengan semua itu, di satu sisi aku sangat mencintainya, tapi di sisi lain aku gak enak sama mereka berdua, apa lagi kelihatannya Dia dan mantannya sama – sama masih saling menyayangi.
Untuk mencari kepastian, aku mencoba menghubungi teman – teman dekatnya, menceritakan apa yang ku alami dan meminta pendapat mereka bagaimana dan apa yang harus aku lakukan dengan keadaan seperti ini. Dan mereka berkata panjang lebar, tapi intinya aku kutipkan seperti ini, “Kalau masih sayang wajar Kak, gak secepat itu juga kita melupakan orang, butuh waktu. Tapi intinya sekarang Dia lebih sayang dan lebih nyaman sama Kakak, jalani saja, semua butuh proses.” (ini versinya Ika), dan satu lagi, “Ya Allah Kak Rida, Dia itu cuma sayang sama Kakak, udah gak ada perasaannya lagi sama pacarnya yang dulu, hanya Kakak yang Dia sayangi sekarang, jadi tenang aja, gak usah mikir yang macem – macem.” (dan ini versinya Amel).
And then, aku mulai sedikit tenang, walaupun realitanya masih ada rasa bersalah, tapi ya sudahlah, gak ada gunanya juga jika aku harus berkata menyesal dan apa lagi sampai memintanya balikan, sama kenanya dengan membakar hati sendiri. Lebih baik aku jalani, entah kedepannya seperti apa aku gak tahu, hanya waktu yang bisa menjawab, intinya aku sayang Dia, dan aku ingin tetap jalan sama Dia.
BAHAGIAKU, SAAT BERSAMA DIA
Ya, memang benar dan sangat benar.
Ketika aku bersama Dia, gak ada yang lain selain rasa bahagia yang aku rasakan, meskipun kebersamaanku hanya 1 Hari dalam 7 Hari yang ada, tidak pernah lebih dari 5 Jam. Dan kebersamaan 5 Jam itupun idealnya hanya 2 – 3 Jam, wajarlah, orang kita bersama saat ada kegiatan Pramuka doang. Kebersamaan di luar kegiatan Pramuka ? Gak pernah ada waktu, Dia orangnya super sibuk, Anak rajin, 98% waktunya untuk belajar dan membuat tugas atau menghafal, dan kalaupun Dia ada waktu luang untuk keluar rumah, harus minta izin dari Orang Tua, izin itupun bisa Dia dapatkan dengan syarat seperti ini :
- Pulang gak boleh di atas Jam 18:00 WITA
- Tujuan keluar radius 3 Km dari rumah
- Gak boleh sama cowok, harus cewek, dan
- Kalau keluar dari ketiga syarat di atas, harus membeli gorengan sebagai bahan pertimbangan supaya tidak diomelin. Haha…
Bicara tentang kebersamaanku dengan Dia di luar kegiatan Pramuka, mungkin bisa dihitung berapa kali, yang aku ingat waktu itu hari Jum’at Tanggal 29 Januari 2016, dan Itupun karna hari itu adalah hari ulang tahunku, makanya Dia sampe belain untuk datang di acaraku dengan mengorbankan latihan Pramuka karna waktu itu ada jadwal latihan, tapi demi aku Dia jadi gak latihan, (so sweet gak ?, gak kayaknya). Waktu itu aku, teman – teman dan adik – adik dari Penggalang lagi bikin acara bakar – bakar (bakar ikan, bukan bakar sampah) kemudian makan bareng, sepiring berdua, ketawa bareng, bercanda ria hingga pada akhirnya times over.
Setelah acara selesai aku dan Dia pulang bareng, aku sama Dia, Amel barengan sama Jony, kemudian Arif yang sendirian. Tapi waktu itu kami muter dulu ke Timba Gali untuk beli ikan segar, persiapan acara nanti malam di Posko (Posko Pramuka, bukan Posko Pengungsian Bencana), Sambil jalan sambil berbincang – bincang, aku sempat buka Hp-nya Dia dan buka SMS, dan tanpa sengaja aku menemukan SMS-nya pake sayang – sayang sama “Kakak” dekatnya, kemudian aku tanyain sejak kapan Dia pakai kata sayang, dan ternyata udah dari dulu. Ya sudahlah, apa dayaku, aku kan baru hadir dalam hidupnya. Gak papa, dibawa santai aja meskipun nyesek. Haha…
Hari berganti hari, banyak cerita telah tercipta tentang aku dan Dia. Semakin hari, sepertinya aku dan Dia semakin tenggelam dalam rasa, walaupun sampai detik ini aku masih belum tahu sejuah mana rasa yang Dia miliki untuk aku. Terkadang aku merasa sangat di sayangi olehnya, tapi terkadang juga aku merasa bahwa Dia biasa – biasa saja sama aku.
Bagiku itu semua gak terlalu urgent, yang terpenting adalah aku bisa bersama Dia dalam satu waktu satu cerita yang mungkin tak kan bisa terulang kembali, dan aku harus memaksimalkan setiap momoment yang ada bersama Dia, seperti kata pepatah “kesempatan itu tidak akan datang dua kali”.
Yang namanya kita pacaran, memberikan sesuatu kepada sang pacar mungkin itu adalah hal yang harus dilakukan sebagai kenang – kenangan dan juga sebagai bukti bahwa kita tulus mencintainya. Tapi harus ku akui, mungkin aku adalah cowok yang paling pelit sedunia, tapi bukan karna aku gak mau, bukan berarti aku tidak sayang sama Dia. Aku jarang memberikan sesuatu kepada cewek hanya karna aku tidak tahu harus memberikan Dia apa, aku takut salah, takut Dia gak suka.
Waktu itu ada kegiatan keparamukaan di Kantor Camat Sambelia, ada Perkemahan Bakti Sosial, pesertanya dari 4 Pangkalan, SMAN 1 Sambelia, SMKN 1 Sambelia, SMA Islam Sugian dan MTs Sugian.
Yang gak bisa aku lupakan dalam kegiatan itu adalah kebersamaanku dengan Dia, waktu itu aku sempat memberikan Dia sebuah “Koin”, koin yang nilainya hanya Rp. 500,-, Haha…
Murahan banget kan ? Itu adalah pemberian pertamaku untuk Dia. Walaupun hanya sebuah koin biasa, tapi aku ingin Dia menghargai dan menjaganya dengan luar dari biasa atau luar biasa.
Ketika ku raih tangannya dan memberikan Dia koin tersebut, sambil menggenggam tangannya, aku mengatakan, “Jangan lihat nilainya, tapi lihat siapa dan kenapa aku memberikan ini untuk Adek. Aku ingin, ketika nanti Adek melihat koin yang sama seperti apa yang aku berikan sekarang ini, entah kapan dan di mana, Aku berharap Adek akan selalu mengingatku”
Dia hanya tersenyum melihat dan mendengarkan apa yang ku katakan untuknya. Hehe…
Itu yang pertama, pemberian kedua yang tidak kalah konyolnya lagi adalah “Permen”, haha… Iya, aku memberikannya dengan cara yang sama tapi dengan pesan yang berbeda, kebetulan permen itu adalah permen yang bisa bicara alias peremen kiss. Dalam bungkus permen itu tertulis “Forever Love”, berawal dari kebersamaanku dengan Adik – Adik Penggalang, waktu itu kita lagi makan permen, kemudian pikiranku langsung tertuju ke Dia setelah aku melihat salah satu permen yang kata – katanya itu sesuai dengan apa yang aku rasakan.
And then, aku memberikan Dia permen tersebut dan berpesan kepadanya, “Untuk Adek, tolong disimpan baik – baik, Forever Love”, dan lagi – lagi, Dia hanya tersenyum manis…. Haha..
PERBEDAAN
Yang namanya perbedaan, itu wajib ada antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Pikirkan sejenak, di antara sekian ribu atau bahkan sekian juta manusia di dunia ini, meskipun kita keliling dunia untuk mencari, tidak akan pernah kita temukan dan tidak akan pernah ada manusia yang punya sidik jari yang sama dengan manusia lainnya. Itulah tanda kebesaran Allah SWT atas apa yang diciptakannya.
Berbicara masalah perbedaan, tidak mudah bagiku untuk menghadapi semua itu. perbedaan antara Aku dan Dia. Mungkin terlalu banyak, bahkan perbedaan itu serasa berputar 1800 .
Dengan adanya perbedaan itu, di luar sana banyak orang yang mengatakan bahwa aku seperti gak serius sama Dia, cuma main – main, sebagai pelampiasan, dengan salah satu alasan range usia aku sama Dia agak berbeda jauh, 7 tahun. Aku lahir Tahun 1993 sementara Dia anak Tahun 2000-an. Kalau katanya lagu qasidah, Tahun 2000 semua serba mesin, berjalan berlari menggunakan mesin, manusia sibuk berkawan mesin, makan dan minum dilayani mesin. Haha…
Itu yang pertama. Yang kedua, Dia anaknya cukup taat melaksanakan Ibadah dan Shalat, dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun dia tetap melaksanakan Shalat 5 waktu. Sedangkan aku, Shalatku itu Kondisional, aku shalat hanya ketika hati dan suasana mendukung. Dan jujur, aku gak pernah Shalat Subuh selama Tahun 2016 ini, pertama dan terakhir aku Shalat Subuh adalah ketika di POSAL pada saat Kemah Kemarin, itu adalah Shalat Subuh pertama dan terakhirku sejauh ini selama Tahun 2016. Hmmm… ampunilah dosa hambaMu ini Ya Allaaahh…..
Dan ketiga, Dia bukan seperti cewek jaman sekarang, yang sering keluar rumah, main – main, seneng – seneng. Yang aku tahu, selama 24 Jam dalam sehari, pagi sampai siang Dia sekolah, pulang dari sekolah sempat tidur siang sampai Sore, kemudian sorenya bantu orang tua, keluar rumah sore kalau ada kegiatan sekolah, belajar kelompok, atau mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai. Setelah itu, waktu magrib sampai isa’, digunakan untuk pergi belajar ngaji. Pulang dari Mushalla, belajar lagi, buka buku sampai Jam 23:00 WITA. Dan itulah waktu yang dia luangkan untuk aku, dari Jam 23:00 WITA sampai ketiduran,.. kadang hanya 30 Menit, 60 Menit, dan bahkan pernah sampai Jam 03:00 WITA (dini hari). Terkadang juga Jam 02:00 WITA digunakan untuk menghafal, Dia bangun dari tidurnya dan langsung membuka buku dan buka otak kemudian mulai menghafal. Gimana ? luar biasa kan ? Schedule yang padat. Sedangkan aku, dulu waktu SMP memang seperti Dia, persis. Tapi saat ini Aku bukan bicara masa lalu. Sekarang, waktuku lebih banyak dan lebih sering ku habiskan untuk perkerjaan, pagi sampai siang mungkin sama dengan Dia, aku sekolah. Pulang dari sekolah, tidur siang sampai sore, nah sorenya yang gak tentu, kadang pergi ngelatih, kadang pergi ke ladang bantu orang tua, dan kadang juga pergi main – main sama teman. Kemudian waktu Magrib sampai Isa’, kebanyakan aku habiskan dengan main laptop, bukan pergi ngaji ke Mushalla seperti Dia. Setelah Isa’, aku keluar, keluyuran, nongkrong, main gitar, nonton, dan lain – lain. Pulang paling pagi Jam 00:30 WITA.
Dan masih banyak lagi perbedaan yang gak bisa aku tuliskan dalam cerita ini. Mulai dari pola pikir, prinsif, keadaan fisik, kebiasaan, gaya hidup, fashion, dan lain – lain.
Tapi itu semua bukan suatu masalah buatku, dan semua itu bukanlah alasan untuk tidak berani mencintainya, perbedaan itu akan menjadi sesuatu yang sangat berarti jika kita saling memahami dan menerima kekurangan masing – masing. Semua tergantung dari kita sendiri, jika kita yakin dan berani, semuanya gak ada yang gak mungkin. Dan keyakinanku terletak di hatinya, jika Dia percaya dan yakin dengan diri ini, aku juga pasti lebih percaya sama Dia.
Sebenarnya banyak hal yang pernah aku lalui bersama Dia yang mungkin luput dari ingatanku, hingga aku gak bisa menulisnya dalam cerita ini, dan tidak menutup kemungkinan semua yang aku tulis di sini juga ada yang kurang lengkap, atau ada moment yang ternyata tidak tertulis. Itu semua karna aku ini adalah manusia yang tak pernah lepas dari khilaf.
Oke, untuk cerita dalam edisi pertama, cukup sampai di sini, besok kapan – kapan kalau ada waktu luang, aku akan mencoba menulis semua yang pernah ku lakukan, setiap moment, setiap kejadian dan setiap kebersamaan yang aku jalani bersamanya.
SUARA HATI
**Terkadang Aku merasa diriku terlalu buruk untuk kamu cintai, tapi Aku sadar mungkin inilah yang dinamakan cinta, tak perduli sakit, tak perduli perih, asalkan dua hati tetap bersatu dalam ikatan cinta…
**Saat malam datang, Aku selalu berharap, satu bintang yang bersinar terang adalah cahaya hatimu yang mampu menerangi sudut hati yang terdalam, hingga mata hati ini bisa melihat, bahwa bintang itu yang terindah di antara ribuan bintang lainnya…
**Mungkin mereka berkata sang pelangi itu indah dengan sejuta warna yang dimiliki, tapi bagiku, senyummu jauh lebih indah dari sang pelangi. Karna melihat senyummu layaknya melihat sesuatu yang lebih indah dari surga…
**Aku bisa saja berkata tidak dalam hal apapun, walaupun hati berkata lain. Tapi satu hal yang tak bisa aku pungkiri, bahwa aku mencintaimu….
**Aku ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana, seperti awan berkata kepada hujan. Aku rela tiada demi kehadiranmu…
**Bungaku, tertidurlah dengan lelap, yakinlah malam ini bintang kan bersinar, bintang itu yang akan menemanimu hingga akhir malam. Jadikan satu senyuman agar Dia memelukmu hingga pagi…
**Aku selalu merindukan satu tempat, tempat dimana hanya ada aku dan kamu, penuh dengan cinta, penuh dengan kasih sayang, tawa dan canda yang kita lalui, tidak ada waktu yang berjalan, yang ada hanya cerita tentang kasih sayang Aku dan Kamu…
WORDS IN MEMORY
Terlalu banyak kata – kata yang diucapkan untukku yang selama ini masih terngiang di otakku, entah itu sindiran, peringatan, atau bahkan ungkapan tentang perasaannya yang sampai detik ini tidak bisa aku lupakan, tetap ku simpan di memoryku bahkan di memory Hp. Dan inilah sekian dari banyaknya kata – kata itu :
“Tawa dan tangis datang silih berganti, menyertai tiap langkah perjalanan hidupmu. Tanpa terasa telah bertambah usiamu, biarkan aku mengisi kebahagiaanmu di hari ini, izinkan aku ucapkan segentir doa dan harapan untukmu. Happy Birthday sayang :*. Semoga panjang umur, sehat selalu, dimurahkan rizki, semua keinginan, harapan, cita – cita tercapai, kalau kemarin shalatnya bolong – bolong sekarang usahain nggak ada yang bolong, sukses terus, makin sayang + cinta sama pacarmu ini, makin sabar ngadepin sikapnya yang kekanakan, pokoknya Wish You All The Best and Allah Blesh You. Love you sayang :*…”
“Dulu aku kalau pacaran, malam harinya kan belajar, kalau belum selesai belajar gak bakalan aku balesin pacarku. Tapi sekarang ndak ku pernah belajar, kalau nilaiku turun gimana cobak…”
“Kakak tau aku paling gak suka dicuekin, aku tau paling sering aku cuek sama orang, aku tau aku egois, keras kepala, ada keinginan untuk menghilangkan semua itu tapi aku gak tau gimana cara menghilangkannya, maaf kalau kakak gak suka..”
“Aku memang seperti ini. Egois, gengsi tinggi, manja, kekanakan, dan masih banyak lagi sifat burukku. Aku sayang kamu, aku cinta kamu dengan caraku sendiri. Aku bukan orang yang pintar mengungkapkan perasaan, seperti, mungkin mantan – mantanmu. Aku bukan orang yang pintar merangkai kata – kata yang mungkin kau inginkan. Aku bukan orang yang bisa diajak ketemu kapan kamu ingin. Aku punya aturan, aturan yang dibuat orang tuaku. Aku nakal, begitu banyak aturan yang ku langgar, tapi ada beberapa yang memang aku takut melanggarnya. Aku gak tau bagaimana merangkai kata – kata untuk mengungkapkan perasaanku. Aku hanya bisa merasakan rasa sayang yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Jujur tujuanku pacaran aku gak tau. Aku hanya ingin mencari perhatian lebih yang tak bisa ku dapat dari orang tuaku, dan aku merasakan perhatian itu darimu. Aku gak minta banyak, cukup kamu sayang aku, ngertiin aku, perhatian sama aku, tetap berikan rasa nyaman ini. Entah ini lebay atau apa, campur aduk, aku gak tau. Aku hanya menulis apa yang ada dalam hatiku. Sayang kamu… Love You :*. Miss You :*. Nice Dream Sayang :*. Tetap Berikan Kasih Sayangmu:*
THANKS TO….
Sebagai manusia, kita tidak mungkin bisa menjalani hidup ini tanpa ada orang lain, tanpa sahabat, tanpa pacar, tanpa orang – orang tersayang yang selalu mensuport dan memberikan kita motivasi untuk terus berjalan di dunia ini.
Khusus buat diri aku pribadi, aku menyampaikan banyak terimakasih kepada semua sahabat dan teman – teman yang selama ini ada dibalik kebahagiaanku bersama Dia, dan menjadi bagian dari cerita ini. Mulai dari pertama aku kenal, terus dekat sama Dia, mengenal Dia lebih jauh, hingga pada akhirnya aku dan Dia saling mencintai dan saling mengikat janji setia dalam sebuah hubungan.
Sampai kapanpun Aku tidak akan pernah bisa membalas jasa – jasamu kawan, dan Adik – Adik anggota Pramuka juga.
Tanks to :
Andry Grytal alias Andry
Sony Inaq alias Sony Alfian
Lebah IR alias Ika
Amelia Ayhu Kyrana alias Amel
Lalu Ira alias Irox
Bang Joe alias Jony
Wira Satya alias Wira
Zi II alias Rezitha
Mirna (Mirnawati ataupun Mirna Septi Ariani)
Fyna, teman – teman Grytal, Adek – Adek SIB, Anggota Pramuka, dan semua teman – teman yang gak bisa Aku sebutkan satu persatu.
Terimakasih banyak kawan… 🙂
TENTANG PENULIS
Nama Lengkap : Rida Husain atau Ridho Husain (Mana Aja Boleh)
Panggilan : Indhet, Rida, Ridho
Tempat Lahir : Sambelia
Tanggal Lahir : 29 Januari 1993
Hoby : Main Gitar, Main Musik
Alamat : Dusun Gubuk Daya Desa Sambelia
Pekerjaan : Mikirin Pacar, Haha…
Zodiak : Aquarius
Agama : Islam
Email : ridhogrytal@gmail.com
Facebook : Indhet Grytal
Twitter : @Indhet_Grytal
WhatsApp : +6285337494651
Website : www.grytal.wordpress.com
Youtube : IndhetGrytal
Pendidikan dan perkerjaan. Aku mulai menempuh pendidikan dari SD, di SDN 1 Sambelia, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Sambelia, dan SMAN 1 Sambelia, lulus SMA tahun 2011. Kemudian aku sempat kursus Operator Komputer di Selong, tepatnya di LPPK Mahherka Lombok Timur selama 6 bulan di Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2012. Setelah selesai, aku mencoba mengadu nasib ke Pulau Dewata (Bali). Menempuh perjalanan dari Pulau Seribu Masjid menuju Pulau Seribu Pura. Bekerja sebagai Staf Administrasi, dan menjabat sebagai Team Support MD (Merchandising) di PT. Indomarco Prismatama Cab. Bali selama 6 bulan. Kemudian di awal Tahun 2013, aku mulai bergelut di dunia pendidikan, aku mulai menjadi Staf Administrasi dan sekaligus Pembina Ekstrakurikuler Pramuka di MTs Sugian dan sekarang juga di SMA Islam Sugian.
Penulis,
(Indhet Grytal)
Catatan :
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………
………………………………………………………………. ……………………………